Sejarah Indonesia

Intelijen Kawakan Kasih Tahu Soeharto di Meja Biliar, Nasib Jenderal Kopassus Itu Malah Berakhir

Ketika ada kesempatan bermain billiar dengan Soeharto, dia memberanikan diri menegur Soeharto. Tapi rupanya...

Editor: Duanto AS
Intisari-online.com/ Ade Sulaeman
Kondisi Rumah Cendana setelah kepergian Presiden Soeharto 

Ketika ada kesempatan bermain biliar dengan Soeharto, dia memberanikan diri menegur Soeharto. Tapi rupanya Soeharto marah ...

TRIBUNJAMBI.COM - Di depan meja biliar teguran itu terlontar untuk Soeharto. Tak ada seorang pun di situ yang menduganya.

Peristiwa ini terjadi pada 1984, saat anak-anak Soeharto memulai bisnis.

Mungkin Benny Moerdani merupakan satu-satunya pejabat yang berani melayangkan teguran ke Soeharto.

'Raja intel' ini pernah buat Presiden ke-2 Indonesia geram.

Benny merupakan pria berkepribadian keras.

Tak banyak orang mengetahui kisah ini.

Sejak masih berpangkat Kapten TNI AD dan menjadi anggota RPKAD ( sekarang Kopassus), Benny Moerdani sudah menjalin hubungan akrab dengan Soeharto.

Kisah Soeharto Setelah Lengser Jadi Presiden,Rumah Cendana Didatangi Beberapa Mahasiswa

 Trik Kopassus Sapu Bersih Musuh, Tidak Gunakan Baret Merah, Namun Celana Jeans dan Bergaya Mahasiswa

 Hujan Peluru di Saparua 1999, Peluru Sniper Musuh Incar Kepala Kopassus, Denjaka dan Paskhas

 Daftar 6 Anak Artis yang Jadi Kopassus, TNI dan Polisi, Tak Banyak Orang yang Mengetahui

Buku berjudul Benny Moerdani Yang Belum Terungkap, Tempo, PT Gramedia, 2015 dan Benny Moerdani Profil Prajurit Negarawan, Julius Pour, Yayasan Kejuangan Panglima Sudirman 1993, mengulas secara apik hubungan dua tokoh itu.

Hubungan itu dimulai sejak era 1960-an, saat Soeharto berpangkat Mayor Jenderal.

Soeharto sangat mengagumi Benny karena piawai dalam strategi tempur.

Selain itu, Benny cerdas dalam memecahkan masalah secara intelijen.

Urusan pelik, baik di dalam maupun luar negeri, dipercayakan kepada Benny yang dikenal loyal.

Misalnya ketika Indonesia terlibat konflik politik dan militer dengan Malaysia pada 1964.

Soeharto yang merasa pemecahan masalah secara militer tidak menguntungkan Indonesia, lalu memutuskan mengambil langkah intelijen dan diplomasi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved