unik
Ngeri, Tukang Bangunan Asal Kalimantan ini Jadi Dewa Judi dan Buronan FBI, Hasilkan 6 Triliun
Sepak terjangnya sebagai dewa judi internasional bahkan pernah membuat Amerika ketar-ketir sampai membuat Paul Phua diburu FBI.
Pada 2012, Phua memenangkan Aspers 100 ribu poundsterling (sekitar Rp 1,9 miliar) High Roller.
Di London setelah mengalahkan Richard Yong ia mendapatkan uang terbesarnya, sebesar sekitar Rp 24 miliar.
Baca Juga:
• Kasus Positif Virus Corona Bertambah, Anies Baswedan Akui Peningkatan Pasien Saat Masuki Ramadan
• Spoiler One Piece Chapter 980, Belum Pasti Jadwal Rilis, Aliansi Luffy vs Kaido, Bakal Perang Besar
Selama pertandingan uang tunai di Milies Aussie 2014, Phua terlibat dalam pot senilai 991 ribu dolar AS (sekitar Rp 15 milliar) melawan sesama pemain poker Macau, Lo Shing Fung.
Namun pada 2014 dirinya menjadi salah satu buruan FBI karena sepak terjangnya yang membahayakan.
Pada 5 Agustus 2014, Paul Phue berada di podium ruang sidang, saat dirinya diadili.
Ia diadili oleh Departemen Kehakiman karena ia, bersama tujuh orang lainnya, menjalankan perusahaan ilegal dalam taruhan Piala Dunia tahun 2014.
Tapi sama seriusnya dengan melanggar hukum game AS, kasus Phua lebih dari sekadar taruhan dalam pertandingan sepakbola.
Pasalnya aktivitas Phua merupakan indikasi meningkatnya kekhawatiran pemerintah AS tentang bagaimana, dan dari mana, uang mengalir ke Las Vegas dan sistem keuangan AS.
Namun, setelah penangkapan tersebut ia tidak benar-benar diadili karena FBI mengumpulkan bukti tanpa memperhatikan perlindungan konstitusi Paul Phua.

Dengan kata lain mereka tidak memiliki surat perintah untuk menangkap Phua, alhasil ia berhasil membuktikan keridakbersalahannya.
Namun, dalam keterangan lain ada campur tangan pemerintah yang membuatnya bisa lolos dari jerat hukum.
Artikel ini telah tayang di Intisari.Grid.Id dan Suar Id dengan judul Dulu cuma Dikenal sebagai Tukang Bangunan, Pria asal Kalimantan Ini jadi Buronan Agen FBI, Ternyata karena Hal Ini