Virus Corona
Setelah Seminggu Sekolah Dibuka, Prancis Umumkan Tambahan 70 Kasus Baru Virus Corona
Terdapat tambahan 70 kasus infeksi Covid-19 hanya seminggu setelah sepertiga anak sekolah di Prancis masuk sekolah lagi.
TRIBUNJAMBI.COM, PRANCIS - Terdapat tambahan 70 kasus infeksi Covid-19 hanya seminggu setelah sepertiga anak Sekolah di Prancis masuk sekolah lagi.
Sebanyak 70 kasus infeksi Covid-19 ini menimbulkan kecemasan bahwa semuanya berasal dari Sekolah yang baru aktif kembali ini.
Minggu lalu, sejumlah sekolah jenjang Sekolah dasar (SD) telah dibuka, sebagaimana dikutip dari NBC News.
• BKKBN Jambi Bersama Komisi IX DPR RI, Peduli Penyuluh KB dan PUS Terdampak Covid-19
Sebenarnya, pembukaan sekolah melegakan bagi para orang tua.
Lantaran para orang tua merasa berat dengan adanya homeschooling sementara mereka disibukkan dengan pekerjaan.
Alih-alih menambah sekolah yang akan dibuka, pada Senin lalu, Menteri Pendidikan Jean-Michel Blanquer mengklaim bahwa sekolah telah membahayakan anak-anak.
• Bekas Galian Tanah di Tepi Jalan Lintas Sumatera Longsor, 3 Mobil Tergelincir

Menurutnya ada sejumlah anak-anak yang terancam tertular wabah corona di saat sekolah aktif kembali.
Dia mengatakan sekolah dengan kondisi terkontaminasi Covid-19 akan ditutup lagi secepatnya.
Media lokal Prancis melaporkan setidaknya ada tujuh sekolah di Prancis yang ditutup.
Situasi ini menggambarkan kondisi genting di pemerintahan yang sebenarnya ingin meyakinkan masyarakat untuk kembali hidup normal.
• Donald Trump Layangkan Ancaman Hentikan Pendanaan WHO Secara Permanen Jika Tak Lakukan Ini!
Pemerintah Prancis ingin masyarakat bisa hidup berdampingan dengan virus, jadi terus beraktivitas dengan menjaga kesehatan.
Sayangnya pandemi corona tidak bisa terhindarkan.
Meskipun angkanya jelas, Blanquer tidak merinci apakah 70 kasus Covid-19 itu ada di antara siswa atau guru.
Mengingat masa inkubasi virus sekitar selama dua pekan, Blanquer mengatakan orang-orang mungkin terinfeksi sebelum sekolah berlangsung.
Sebelumnya, pra-sekolah dan sekolah dasar yang diaktifkan pada minggu lalu melibatkan 40.000 siswa.