Virus Corona
Sudah Disetujui Menteri Kesehatan, Palembang dan Prabumulih Belum Terapkan PSBB, Begini Alasannya
Beberapa hari terakhir Kasus Corona di Sumatera Selatan (Sumsel) mencapai 521 kasus. Gubernur Sumsel intruksikan Wali Kota Palembang PSBB
Penulis: Rohmayana | Editor: rida
TRIBUNJAMBI.COM, PALEMBANG- Beberapa hari terakhir Kasus Corona di Sumatera Selatan (Sumsel) terus meningkat drastis.
Sampai dengan data Minggu (17/5/2020), total ada 521 kasus positif, terbanyak berada di Palembang dengan 295 kasus.
Gubernur Sumsel Herman Deru minginstruksikan Wali Kota Palembang segera laksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
• Terjawab Sudah, China Mengakui Menghancurkan Sampel Virus Corona Tahap Awal Wabah, Diduga Tekan WHO
• Sering Dialami Pada Umumnya, 17 Daftar Gejala Corona dari yang Paling Umum hingga yang Paling Jarang
• Ternyata Virus Corona Bisa Bertahan di Rambut Manusia? Berikut Penjelasan Para Ahli
PSBB Palembang telah mendapatkan persetujuan Menteri Kesehatan (Menkes) pada 12 Mei 2020 lalu.
Selain Palembang, Menkes juga menyetujui usulan PSBB di Prabumulih.
Deru mengaku, penyusunan peraturan kepala daerah tentang PSBB harus komprehensif. Dibutuhkan waktu sekitar seminggu.
"Namun dengan meningkatnya kasus, saya menginstruksikan Walikota Palembang segera laksanakan PSBB," kata Deru.
• Akibat Lupa Matikan Kamera, Seorang Pria Viral Kepergok Tak Berbusana di Rapat Presiden via Zoom
Sesuai hasil rapat beberapa waktu lalu, PSBB Palembang dan Prabumulih rencananya akan dilaksanakan setelah Idul Fitri.
Lamanya waktu pelaksanaan ternyata diiringi dengan lonjakan kasus Corona di Palembang.
PSBB belum dilaksanakan, sementara fasilitas publik jelang Idul Fitri semakin ramai.
Terlihat di tempat perbelanjaan, mall dan pasar, ruas jalan protokol.
• Presiden Ajak Masyarakat Berdamai dengan Corona, Rocky Gerung: Mestinya Mereka Berdamai dengan Anies
Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa mengatakan soal pelaksanaan masih akan tunggu dulu hasil fasilitasi Perwali dari gubernur.
Baru disampaikan kembali ke Pemkot Palembang, untuk selanjutnya baru dibahas pelaksanaan dan sosialisasinya melalui rapat gugus tugas dan dibuat SK waktu pelaksanaannya.
"yang terpenting kita masih perdalam materi-materi perwali begitu selesai langsung kami antar ke Pemprov. Selanjutnya di fasilitasi / harmonisasi," ujarnya usai menyerahkan bantuan ISNU di Jalan Tanjung Barangan, Minggu (17/5/2020).
• Data China Bocor, Terbongkar Kebohongan Tiongkok Soal Korban Corona, Ratusan Ribu Lebih Banyak?
Menurutnya, draf Perwali yang dimaksudnya telah siap namun ada beberapa poin perlu ada pengkajian ulang.
Pasalnya, harus ada penyesuaian jangan sampai Perwali bertabrakan dengan peraturan yang lebih tinggi yakni Permenkes nomor 9 tahun 2020.
Selain itu, Pemkot berupaya tidak ingin Perwali ini seolah hanya milik Pemkot Palembang, oleh karenanya perlu masukan dari semua elemen masyarakat lainnya, seperti HIPMI, Majelis Ulama, Mahasiswa, paguyuban kuliner dan lain sebaginya.
"Kemungkinan besok atau lusa kita akan minta masukan dari mereka. Kita tidak ingin produk Perwali ini terkesan punya kita saja, tapi kepentingannya adalah untuk masyarakat yang lebih luas. Prediksi Rabu nanti sudah kita sampaikan ke Gubernur Sumsel," katanya.
• Tak Perlu Khawatir Gas Langka, 2.700 Jargas Dipasang Tahun Ini
• Sering Dialami Pada Umumnya, 17 Daftar Gejala Corona dari yang Paling Umum hingga yang Paling Jarang
Selama pembahasan draf Perwali, terjadi sedikit perdebatan yang harus diclearkan terkait pembatasan masalah pendidikan, sosial budaya, fasilitas umum dll.
"Yang diperdebatkan adalah mekanisme untuk tempat usaha, apakah harus ditutup sementara atau nanti diperbolehkan buka namun dengan batas waktu," jelasnya.
Kemudian, soal sanksi yang akan ditetapkan juga sedang dirumuskan secara detil oleh Polrestabes dan Kejari agar tidak menimbulkan masalah baru. Namun, kemungkinan sanksi yang akan diterapkan adalah lebih bersifat edukasi dan moral sebagai efek jera.
"Opsinya sudah muncul memang, seperti penahanan kartu identitas, edukasi melalui kegiatan push up atau bersihkan selokan dll yang sifatnya untuk efek jera," tegasnya.
Jumlah Kasus Corona di Palembang
Update terbaru ada tambahan 63 orang positi sSehingga total ada 521 warga Sumsel yang terkonfirmasi positif terjangkit corona.
Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Sumsel, Yusri mengatakan, kasus tambahan hari ini berasal dari 3 wilayah.
Tepatnya dari Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
"Rinciannya 47 dari Palembang, 14 dari Kabupaten OI dan 2 orang dari kabupaten OKI," ungkapnya.
• Sering Dialami Pada Umumnya, 17 Daftar Gejala Corona dari yang Paling Umum hingga yang Paling Jarang
Tak hanya itu, Yusri juga mengungkapkan kasus kematian akibat corona di Sumsel juga kembali bertambah.
Seorang warga kota Palembang dan seorang warga di Kabupaten Banyuasin dikonfirmasi meninggal dunia akibat terjangkit virus corona.
Sehingga total warga Sumsel yang meninggal akibat corona saat ini berjumlah 15 orang.
"Hari ini yang dikonfirmasi meninggal tercatat sebagai kasus ke 344 asal Banyuasin dan kasus 374 asal Palembang," ungkapnya.
Sedangkan untuk kasus sembuh tidak mengalami penambahan.
"Tapi karena yang dirawat sudah banyak mengalami peningkatan kondisi kesehatannya, jadi kita tinggal menunggu hasil laboratorium saja dengan harapan semuanya akan kembali sehat seperti sediakala," ujarnya.
Sementara itu, Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Sumsel saat ini berjumlah
5.314 orang.
• Ini Sosok Pengusaha Jambi yang Beli Motor Listrik Jokowi Seharga Rp2,5 Miliar, dari Kampung Manggis
Sebanyak 3.595 orang telah selesai menjalani pemantauan.
Dan masih ada 1.349 orang lagi yang terus dipantau kondisi kesehatannya.
Selanjutnya, Orang Dalam Pengawasan (PDP) di Sumsel saat ini sebanyak 373 orang.
Sebanyak 173 orang telah sehat dan dinyatakan negatif terjangkit corona. Sehingga masih ada 200 orang lagi yang masih menjalani perawatan.
Perlu diketahui, hingga saat ini Sumsel telah mengirim sebanyak 2.274 sampel yang diuji di laboratorium terkait corona.
Sampel tersebut terdiri dari orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 1.808 sampel, 453 PDP dan 113 ODP.
"Perlu disampaikan juga bahwa jumlah sampel kita sudah menurun. Dari sebelumnya berjumlah 1.722, saat ini yang masih dalam proses berjumlah 1.581 sampel. Ini mengartikan bahwa kapasitas kemampuan laboratorium kita dalam menguji sampel terus mengalami peningkatan," ujarnya.
(Tribun Sumsel)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Positif Corona di Palembang Melonjak, Gubernur Instruksikan Walikota Segera Laksanakan PSBB
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Bertambah 63 Positif Corona di Sumsel, Total 521 Kasus Positif, Palembang Bertambah 47
