Kilas Balik
Hari Ini 18 Mei Tepat 22 Tahun Lalu, Ribuan Mahasiswa Kepung DPR/MPR RI, Sejarah Jatuhnya Orde Baru
Hari ini tanggal 18 Mei, tepat 22 tahun yang lalu, ribuan mahasiswa menguasai gedung DPR/MPR.
"Kemudian Forkot datang dengan membawa ribuan massa. Kami negosiasi dengan aparat yang menjaga, minta delegasi ditambah. Begitu gerbang dibuka sedikit, langsung ditarik oleh teman-teman dari kanan dan kiri. Akhirnya ribuan orang masuk," tutur Savic.
• Soeharto Sampai Tak Tahu, Barang Pusaka Ini Dibawa Soekarno saat Terusir dari Istana Kepresidenan
• SEMPAT Nyalip Soeharto, Saat Orde Baru Nasib Jenderal Ini Pun Berakhir Menyedihkan
Menuntut Reformasi
Pada 18 Mei 1998, sebenarnya tidak hanya mahasiswa yang bergerak ke gedung DPR/MPR.
Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Reformasi Nasional juga mendatangi kompleks parlemen.
Dilansir dari arsip Harian Kompas, tokoh yang datang antara lain Subroto, YB Mangunwijaya, Ali Sadikin, Solichin GP, Rendra dan Sri Edi Swasono.
Tidak hanya itu, para tokoh itu bahkan sempat berorasi di dalam gedung DPR. Salah satunya adalah Dimyati Hartono, yang menuntut reformasi bidang politik, ekonomi, dan hukum; serta tuntutan mundurnya Soeharto-Habibie.
Di tengah audiensi, perwakilan FKSMJ masuk. Mereka memanfaatkan audiensi itu untuk menuntut dilaksanakannya Sidang Istimewa MPR.

Selain perwakilan UI dan FKSMJ, gedung DPR/MPR saat itu sebenarnya juga sudah didatangi perwakilan Institut Pertanian Bogor yang dipimpin Rektor IPB Soleh Salahuddin.
Mereka menemui Fraksi Karya Pembangunan (Golkar) dan Fraksi Persatuan Pembangunan. Tuntutannya pun sama, reformasi di segala bidang.
Dalam waktu yang bersamaan, Ketua PP Muhammadiyah Amien Rais juga sedang mengadakan pertemuan dengan Komisi II DPR.
Dalam pertemuan, Amien Rais menyatakan bahwa Sultan Hamengkubuwono X siap memimpin long march pada 20 Mei 1998 di Yogyakarta untuk menuntut digelarnya Sidang Umum Istimewa MPR dengan agenda penggantian kepemimpinan nasional.
• Topi Jerami Dipasang Pelampung, Begini Uniknya Kafe di Jerman Social Distancing Setelah Lockdown
• Seramnya Aksi Preman Zaman Orde Baru Buat Petrus di Era Soeharto Bertindak, Tiba-tiba Dalam Karung
Semakin besarnya tuntutan di gedung DPR/MPR pada hari itu, membuat Soeharto dan Orde Baru semakin terdesak.
Soeharto Diminta Mundur sekira pukul 15.20 WIB, mahasiswa dan aktivis yang ada di dalam gedung DPR/MPR pun mendapat kejutan besar.
Saat itu, pimpinan DPR/MPR yang diwakili Harmoko membuat konferensi pers menyikapi tuntutan reformasi.
Bagai petir di siang bolong, saat itu pimpinan DPR/MPR yang diwakili Harmoko meminta Soeharto untuk mundur.