Banting Orang Asing yang Masuk Desa Hingga Tewas, Petugas Ronda di Tulungagung Mendekam di Penjara
Seorang petugas ronda di Tulungagung secara tak sengaja menghilangkan nyawa orang lain
TRIBUNJAMBI.COM, TULUNGAGUNG - Seorang petugas ronda di Tulungagung secara tak sengaja menghilangkan nyawa orang lain
Gara-gara bantingan yang dilakukan petugas ronda tersebut, orang asing yang berniat melewati desanya meninggal dunia.
Akhirnya petugas ronda pun kini ditangkap polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
• Dijodohkan dengan Ariel NOAH, Siapa Sere Kalina? Janeeta Janet & Feni Rose Sampai Kulik Hal Ini
• Punya 48 Anak, Begini Proses Dokter Kesuburan Ini Bisa Punya Anak Sebanyak Itu
• Tutorial Cara Potong Rambut Sendiri Tanpa ke Salon atau Tukang Cukur, Mudah dan Simpel, Simak Video
Jurus yang dikeluarkan AP (38) alias Gaguk, malah berujung maut.
Kejadian berawal ketika sejumlah warga mengepung orang asing yang hendak masuk ke wilayah desanya.

Wajar saja, di tengah pandemi Covid-19 ini, sejumlah wilayah memperketat keamanan wilayahnya.
Seorang warga yang mengepung adalah Gaguk.
Dari video yang beredar, Gaguk juga menentang sebilah celurit.
Dari arah belakang, Gaguk tampak mengeluarkan jurus saat akan menyergap orang asing tersebut.
Ia tampak menjegal, lalu menjatuhkan orang asing tersebut.
Terdengar suara cukup keras saat orang asing itu dijatuhkan ke tanah.
• Sama-sama Bermain di Si Doel, Cornelia Agatha Ogah Foto Bareng Maudy Koesnaedi
• VIDEO Viral Sejumlah Pedagang Sayur Membagiikan Dagangannya Secara Gratis ke Pengendara di Jalan
• VIDEO Dampak Covid-19, Pedagang di Malang Bagi-bagi Sayur Gratis ke Pengendara Jalan
Rupanya yang terbentur itu adalah kepala korban.
Belakangan diketahui orang asing itu bernama Sarto (54).
Sarto merupakan warga Dusun Jati, Desa Maron, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Saking kerasnya benturan kepala Sarto dengan aspal membuat laki-laki nahas ini tidak sadarkan diri.
Karena kondisinya memburuk, ia dilarikan ke RSUD dr Iskak Tulungagung.
Namun tidak lama kemudian Sarto meninggal dunia.
Menurut Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia, korban berjalan kaki hingga masuk ke Desa Demuk.
"Malam itu korban berjalan kaki dari rumahnya sampai masuk wilayah Desa Demuk," terang Kapolres Tulungagung dikutip dari Surya.
• Pria Ini Rela Jambret untuk Beli Pakaian Sang Pacar, Malah Ditinggal Kekasih Dinikahi Orang Lain
• Terbongkar Jual Beli Surat Keterangan Bebas Covid-19 di Pelabuhan, Harga Rp 70 Ribu, Reaksi Dishub
• 6 Seleb Indonesia yang Awet Muda Meski Berusia 50 Tahunan - Donna Harun, Ira Koesno, Puspa Dewi
Gaguk disangka telah melakukan penganiayaan terhadap korban.
"AP kemudian kami amankan karena telah melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia," sambung EG Pandia.
Sementara Gaguk hanya menunduk saat dibawa kelaur dari ruang tahanan Polres Tulungagung.
Kepala polisi ia mengaku tidak sengaja telah mengakibatkan Sarto meninggal dunia.
Menurutnya, saat itu dirinya bersama sejumlah orang tengah berjaga malam.
"Selama pandemi corona kan jaga supaya tidak ada orang asing yang masuk ke desa," ujar Gaguk.
Saat melihat Sarto menenteng pisau, warga pun khawatir ia melakukan kejahatan.
Atas inisiatifnya sendiri, Gaguk menyerang Sarto dari belakang saat yang lain mengalihkan perhatiannya.
Namun ia tidak menyangka dampak serangannya sangat fatal bagi Sarto.
"Saya tidak berniat membunuhnya," ucapnya.
Informasi dari warga, Sarto memiliki keterbelakangan mental.

Sarto dikenal tak pernah membuat onar, apalagi kejahatan.
Sehari-hari, Sarto mencari kayu bakar di hutan.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Petugas Ronda di Tulungagung Ini Banting Orang hingga Tewas, Korbannya Punya Keterbelakangan Mental, https://bogor.tribunnews.com/2020/05/16/petugas-ronda-di-tulungagung-ini-banting-orang-hingga-tewas-korbannya-punya-keterbelakangan-mental?page=all.