Banting Orang Asing yang Masuk Desa Hingga Tewas, Petugas Ronda di Tulungagung Mendekam di Penjara
Seorang petugas ronda di Tulungagung secara tak sengaja menghilangkan nyawa orang lain
Karena kondisinya memburuk, ia dilarikan ke RSUD dr Iskak Tulungagung.
Namun tidak lama kemudian Sarto meninggal dunia.
Menurut Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia, korban berjalan kaki hingga masuk ke Desa Demuk.
"Malam itu korban berjalan kaki dari rumahnya sampai masuk wilayah Desa Demuk," terang Kapolres Tulungagung dikutip dari Surya.
• Pria Ini Rela Jambret untuk Beli Pakaian Sang Pacar, Malah Ditinggal Kekasih Dinikahi Orang Lain
• Terbongkar Jual Beli Surat Keterangan Bebas Covid-19 di Pelabuhan, Harga Rp 70 Ribu, Reaksi Dishub
• 6 Seleb Indonesia yang Awet Muda Meski Berusia 50 Tahunan - Donna Harun, Ira Koesno, Puspa Dewi
Gaguk disangka telah melakukan penganiayaan terhadap korban.
"AP kemudian kami amankan karena telah melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia," sambung EG Pandia.
Sementara Gaguk hanya menunduk saat dibawa kelaur dari ruang tahanan Polres Tulungagung.
Kepala polisi ia mengaku tidak sengaja telah mengakibatkan Sarto meninggal dunia.
Menurutnya, saat itu dirinya bersama sejumlah orang tengah berjaga malam.
"Selama pandemi corona kan jaga supaya tidak ada orang asing yang masuk ke desa," ujar Gaguk.
Saat melihat Sarto menenteng pisau, warga pun khawatir ia melakukan kejahatan.
Atas inisiatifnya sendiri, Gaguk menyerang Sarto dari belakang saat yang lain mengalihkan perhatiannya.
Namun ia tidak menyangka dampak serangannya sangat fatal bagi Sarto.
"Saya tidak berniat membunuhnya," ucapnya.
Informasi dari warga, Sarto memiliki keterbelakangan mental.
