Berita Internasional
Amerika & China Kembali Memanas, Setelah Hacker Curi Data, Trump Ancam Putus Hubungan Diplomatik
Pemicu ketegangan terbaru AS-China setelah Presiden Donald Trump menyampaikan ultimatumnya kepada China, menyusul pernyataan para pejabat AS
TRIBUNJAMBI.COM, WASHINGTON - Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan China kembali memanas.
Pemicu ketegangan terbaru AS-China setelah Presiden Donald Trump menyampaikan ultimatumnya kepada China, menyusul pernyataan para pejabat AS yang makin meningkat dalam waktu beberapa terakhir mengenai penyebaran virus corona atau Covid-19.
Pejabat di AS mengancam akan menjatuhkan sanksi, menuntut atau menetapkan tarif baru kepada Chinayang dituding melakukan kesalahan penanganan terhadap krisis Covid-19.

Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (15/5/2020), China pun langsung bereaksi, negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu telah memperingatkan bahwa mereka akan membalas tindakan AS yang lebih dulu mengibarkan bendera perang.
Trump menegaskan bahwa AS bisa saja sepenuhnya memutuskan hubungan diplomatik dengan China karena krisis ini, dan menghemat setengah triliun dolar AS.
"Ada banyak hal yang bisa kita lakukan, kita bisa memutus seluruh hubungan kita dengan China. Sekarang jika anda melakukannya, apa yang akan terjadi? Anda akan menghemat 500 miliar dolar AS, ini terjadi tentunya jika anda memutuskan seluruh hubungan," ujar Trump, saat berbicara kepada Fox News pada Kamis pagi waktu setempat.
• Asmara & Keuangan Zodiak Jumat (16/5) - Aries Peluang Rebut Perhatian Dia, Cancer Pinjam Uang
• Spoiler One Piece Chapter 980 Belum Ada, Terbit Minggu Depan, Prediksi Luffy Bakal Bikin Keributan
Bahkan ia menyampaikan hal ini kepada negara lainnya dan menyebut ada negara lain yang juga memiliki 'pola' seperti China.
"Lihat pada titik apa dan saya sudah mengatakan ini selama bertahun-tahun, saya mengatakannya dengan negara-negara lain juga. Anda tahu, China bukan satu-satunya negara yang menipu kita," tegas Trump.
Angka 500 miliar dolar AS merupakan referensi yang jelas untuk ukuran defisit perdagangan AS dengan negara Asia.
Saat ditanya apakah ia telah berbicara dengan Xi Jinping baru-baru ini, Trump mengatakan bahwa belum ada perbincangan dengan orang nomor 1 di China itu.
"Saya memiliki hubungan yang sangat baik (dengan Xi), tetapi saat ini saya tidak ingin berbicara dengannya," papar Trump.
Trump juga membidik NATO, menuduh mitra Eropa-Amerika mengambil keuntungan dari AS pada sektor perdagangan.
• Setelah Tiap Hari Minum Air Rebusan Daun Sungkai, Begini Kondisi Pasien Corona di Merangin, Mujarab
Bahkan ketika AS memikul bagian terbesar dari beban pertahanan terhadap pandemi ini.
"Di NATO, di mana kami membela Eropa dengan cara apapun, pada dasarnya tidak ada kontribusi mereka, saya bisa membuat mereka membayar ratusan miliar dolar lebih," tutur Trump.
Ia pun menyebut Sekretaris NATO Jens Stoltenberg sebagai penggemar baris terdepannya dan menyebut Eropa mengambil keuntungan dari AS.