Ramadhan 1441 H
Perjalanan Nur Arisa Maryam, Gadis Jepang Mualaf, Ditolak Ibu, Hingga Sang Nenek Ikut Bersyahadat
Kisah Nur Arisa Maryam, gadis Jepang untuk memeluk islam tidaklah mudah. Jalan Nur Arisa Maryam, untuk masuk Islam ditentang oleh Ibunda.
Tidak semua keluarga terbuka terhadap agama dan budaya yang berbeda, dan inilah sebabnya Arisa tidak pernah memberi tahu ibunya tentang proses belajar Islam.
Namun di sisi lain, dia selalu berbicara secara terbuka kepada ibunya bahwa dia memiliki beberapa teman Muslim.
Setelah masuk Islam, Arisa menceritakan, bahwa dirinya justru menjadi merasa putus asa.
Dia mengkhawatirkan bagaimana nanti studinya, pekerjaannya, menikah, dan membangun rumah tangga.
Hal-hal semacam itulah sebelumnya yang menjadi prioritas utama dalam hidupnya. Kadang kala, dia merasa ingin menyerah saja.
“Namun sekarang saya merasa bahwa hidupku untuk Allah, dan saya mempersiapkan hidupku untuk kehidupan selanjutnya. Meskipun saya tetap memiliki beberapa kesulitan dan tantangan dalam hidup, saya tahu ini bukanlah akhir. Saya tahu bahwa setiap kesulitan adalah ujian dari Allah.”
Nenek Pun Ikut Ucapkan Kalimat Syahadat
Ibunda Arisa, perlahan dapat menerima keislaman putrinya, bahkan dia melihat Islam dengan cara yang berbeda.
Sebelumnya, karena penggambaran media, dia melihat Islam sebagai sesuatu yang buruk.
Kini dia menilai bahwa Islam adalah agama yang indah, dan dia melihat Arisa berubah menjadi jauh lebih baik setelah beragama Islam.
Arisa bersama neneknya, yang kini juga telah memeluk Islam.
Beberapa tahun kemudian, bahkan nenek Arisa juga mengikuti jejak Arisa, dia mengucapkan syahadat di masjid di Tokyo.
Neneknya juga telah menjadi seorang Muslim. Meski anggota keluarga yang lainnya belum, namun Arisa berharap suatu hari nanti mereka dapat juga menjadi Muslim. (PH)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Kisah Nur Arisa Maryam, Gadis Jepang Mualaf, Ditolak Ibu, Hingga Sang Nenek Ikut Bersyahadat
Editor: Nur Nihayati