Tips dari Kiswanto Bagaimana Melaksanakan Pembelajaran Daring

Setelah diumumkan siswa harus belajar dari rumah untuk mencegah penularan Covid-19, Kiswanto memulai pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan memanfaatkan

Penulis: Fitri Amalia | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
ist
Kiswanto saat menjelaskan pembelajaran via daring 

Untuk materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa juga difokuskan pada peningkatan kecakapan hidup. Seperti praktik membuat grafik dari data yang diperoleh siswa sendiri di rumah, membuat poster pencegahan covid-19, sampai melakukan percobaan dengan alat dan bahan yang tersedia di rumah.

Pembelajaran Luring Terjadwal

Tidak semau siswa Kiswanto bisa mengakses internet. Dari 20 siswa kelas IV, ada 5 siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring. Masalahnya bervariasi, mulai tidak memiliki gawai, tidak mampu membeli kuota internet, dan ada orangtua yang tidak mendukung.

Solusinya Kiswanto melaksanakan pembelajaran luring. Ia menyiapkan lembar kerja peserta didik (LKPD) yang memiliki tujuan pembelajaran sama dengan pembelajaran daring.

“Penugasan untuk siswa yang mengikuti pembelajaran daring dan luring tujuannya sama. Hanya untuk penugasan belajar luring harus jelas dan mampu mendorong dan membimbing siswa menemukan konsep sendiri,” kata Kiswanto.

Seekor Beruang Api di Merangin Mati di Areal Perkebunan Warga

Kabar Baik dari Liga Inggris, Juni 2020 Premier League Akan Dilanjutkan Lagi, Liverpool Bisa Juara?

Jadi penugasannya bukan hanya mencatat ulang buku paket atau mengerjakan soal di buku paket, tetapi guru yang mengembangkan LKPD yang membuat siswa bisa belajar aktif.

Cara mendistribusikannya, siswa mengambil LKPD tersebut seminggu sekali di rumah kepala sekolah yang tidak jauh dari sekolah. Setelah selesai, tugas tersebut dikumpulkan kembali ke rumah kepala sekolah dan diberikan umpan balik oleh Kiswanto.

Terkadang siswa yang tidak punya gawai, bisa bergabung dengan siswa yang rumahnya berdekatan dengan mengikuti protokol pencegahan Covid-19.

“Masa pandemi ini memberi kesempatan pada saya untuk melakukan ujicoba pembelajaran yang tetap mendorong siswa belajar aktif, bermakna, dan berorientasi pada peningkatan kecakapan hidup,” jelas Kiswanto.

Mengelola PJJ dengan MAU

Upaya yang dilakukan oleh Kiswanto, menurut Golda Eva Grace Simatupang, Koordinator Pelatihan dan Pembelajaran Guru Program PINTAR Tanoto Foundation, merupakan praktik baik dalam mengelola pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Walaupun berada di daerah pedesaan, Pak Kiswanto berhasil mengelola PJJ dengan prinsip MAU yaitu Mengkondisikan, Aktifkan, dan Umpan Balik. Orangtua dan siswa di awal sudah dikondisikan untuk siap mengikuti PJJ. Siswa juga difasilitasi untuk belajar aktif dalam PJJ. Ada umpan balik dari guru, orangtua, dan siswa untuk terjadinya proses perbaikan belajar dari rumah,” kata Golda yang juga menjadi pembicara dalam webinar tersebut.

Yang juga bisa dipetik dari pengalaman Kiswanto, menurut Golda PJJ bisa dilakukan walaupun guru baru belajar menggunakan perangkat teknologi.

“Pak Kiswanto dari belajar otodidak, ternyata bisa menggunakan aplikasi pembelajaran. Siswa yang tidak bisa mengakses internet, juga bisa difasilitasi untuk belajar aktif dan mendorong kecakapan hidup siswa melalui LKPD yang dibuat sendiri oleh guru. Praktik baik ini perlu dicontoh,” pungkas Golda. (Fitri)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved