Prediksi Pakar Soal Virus Corona Covid-19, Bakal Selesai September 2020? Puncaknya Tanggal Ini
Berikut prediksi Pakar, Indonesia segera masuk puncak kasus covid-19 pada pertengahan Mei 2020, kemungkinan Virus Corona
TRIBUNJAMBI.COM - Berikut prediksi Pakar, Indonesia segera masuk puncak kasus covid-19 pada pertengahan Mei 2020, kemungkinan Virus Corona berakhir September ?
Kasus covid-19 masih melanda Indonesia, yang saat ini telah mencapai 14.032 orang terinfeksi positif Virus Corona.
Bahkan disebut-sebut Indonesia bakal segera memasuki puncak kasus Virus Corona, meski belakangan ini ada tren penurunan kasus.
Berdasarkan prediksi Dosen Biostatistika dan Kependudukan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Hari Basuki Notobroto, Indonesia bakal memasuki puncak kasus covid-19 pada bulan Mei ini.
• Sempat Viral Karena Ngaku Penghasilannya Rp 2.000 Sehari, Pemulung Ini Ternyata Punya Rumah 3 Lantai
• Sempat Tak Percaya Diri, Kini Selebgram Korea Ayana Jihye Moon Sudah 8 Tahun Jadi Mualaf
Ia memperkirakan Virus Corona di Indonesia akan mencapai puncak pada pertengahan Mei 2020 ini dan kemudian turun.
Hari meneliti pandemi Virus Corona dengan menggunakan model probabilisitik.
Hari menjelaskan, puncak transmisi Virus Corona akan terjadi pada pertengahan Mei dan kemudian turun.
"Diperkirakan akhir bulan Juli atau permulaan Agustus mereda," ujar Hari dalam Webinar dengan topik covid-19: Prediction and Exit Strategi, Sabtu (9/5/2020) melansir Warta Kota.
Dia mengatakan, dengan model penelitian cumulative probability prediksi tersebut memang dapat bergeser apabila terjadi perubahan walaupun cuma dua hari.
"Awalnya justru sekitar September menjadi akhir Juli atau awal Agustus," tutur Hari.
Berbeda dengan penelitian dari statistika UGM, Hari memprediksi puncak kasus covid-19 sebesar 40.000 pasien positif.
Hari juga menggarisbawahi model yang dibuat oleh sejumlah pakar bersifat dinamis dan bisa berubah. Hanya berbeda waktu sehari-dua hari, hasilnya akan bergeser.
Dia menyebut, perhitungan Singapore University of Technology and Design ( SUTD) di awal yang memprediksi pandemi corona di Indonesia akan berakhir pada Juni.
Namun, dengan update data terbaru, ada pergeseran sampai 4 Mei maka prediksi berubah dan disebutkan pandemi di Indonesia baru akan berakhir di bulan September.
"Apabila model deterministik angka kasus akan 0, namun dengan probalilitik tidak pernah mencapai nol, mendekati nol," ujar dia.
Poin-poin Prediksi Peneliti dan dosen Biostatistika dan Kependudukan Universitas Airlangga ( Unair ) Surabaya Hari Basuki Notobroto
1. Penyebaran Virus Corona di Indonesia mencapai puncak pada pertengahan Mei 2020.
2. Mereda pada akhir bulan Juli atau permulaan Agustus mereda
3. Puncak kasus covid-19 sebesar 40.000 pasien positif.
4. Pandemi di Indonesia baru akan berakhir di bulan September.
5. Prediksi kasus bisa berubah di antaranya karena ketersediaan data dan kualitas data. Selama ini pihaknya mengakses data yang diumumkan pemerintah.
• VIDEO Detik-detik Tim Petir Polres Tanjabbar Amankan 500 gram Sabu di Dalam Kotak Tisu
Berakhir 7 Oktober 2020
Sebelumnya Sebuah riset yang dilakukan
oleh Singapore University of Technology and Design ( SUTD) menunjukkan, wabah covid-19 di Indonesia akan berakhir pada 7 Oktober 2020.
SUTD merupakan salah satu universitas ternama di Singapura, yang berfokus pada kajian studi teknologi dan desain.
SUTD memperkirakan wabah virus corona Covid-19 di Indonesia berakhir pada 7 Oktober 2020. (SUTD)
Hasil risetnya diungkap di situs web ddi.sutd.edu.sg, dengan update terakhir pada 5 Mei 2020.
"Situs ini menyediakan pemantauan prediktif berkelanjutan covid-19 sebagai pelengkap pemantauan tradisional atau praktik prediksi tradisional," demikian keterangan yang tertera di bagian pengenalan.
Dalam penghitungannya, SUTD menggunakan model SIR (Susceptible-Infected-Recovered) yang dipadukan dengan data harian Virus Corona yang diperbarui dari berbagai negara.
Prediksi akhir wabah Virus Corona juga dicantumkan bersama prediksi pergeseran tanggal atau deviasi.
Dari pemodelan itu akan terlihat kurva siklus hidup pandemi dan tanggal berakhirnya secara teoretis, menurut kode-kode dari Milan Batista dan data dari Our World in Data.
Hasil riset SUTD menunjukkan, prediksi wabah Virus Corona di dunia berakhir pada 20 Desember 2020.
Hasilnya, terlihat pandemi Virus Corona secara global diprediksi akan berakhir pada 20 Desember 2020 dan dapat bergeser 5,9 hari.
SUTD juga mencantumkan prediksi berakhir wabah covid-19 di Indonesia, yakni pada 7 Oktober 2020, dengan deviasi 14,9 hari
Update Data Terbaru
Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 kembali mencatat jumlah peningkatan kasus sembuh covid-19 per hari ini Minggu (10/5) pukul 12.00 WIB menjadi 2.698 setelah ada penambahan sebanyak 91 orang.
“Kasus sembuh kita dapatkan tambahan hari ini 91 orang sehingga total 2.698 orang," ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan tertulis pada Minggu (10/5/2020).
Kemudian untuk sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 803, disusul Sulawesi Selatan 265, Jawa Timur sebanyak 230, Bali 204, Jawa Barat 202, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 2.698 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis
Di sisi lain, jumlah kasus terkonfirmasi positif menjadi 14.032 setelah ada penambahan sebanyak 387 orang. Sedangkan jumlah kasus meninggal yang disebabkan covid-19 bertambah menjadi 973 setelah ada penambagan sebanyak 14 orang.
Dalam hal ini, ada faktor penyakit penyerta atau komorbiditas hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru, yang memperburuk kondisi pasien hingga meninggal dunia.
• Kapolsek Pelepat Kena Tusuk dan Kanit Intel Disandera, Warga Tak Terima PETI di Bungo Ditertibkan
Yuri menambahkan bahwa data tersebut sekaligus menjadi ukuran seberapa masyarakat dapat mematuhi aturan pemerintah dan anjuran protokol kesehatan sebagai langkah untuk memutus rantai penularan covid-19.
"Gambaran ini menjadi poin seberapa disiplin kita untuk mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, tidak mudik dan menjalankan aturan pemerintah,” kata Yuri.
Selanjutnya Gugus Tugas merincikan data positif covid-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 17 kasus, Bali 311 kasus, Banten 533 kasus, Bangka Belitung 29 kasus, Bengkulu 37 kasus, Yogyakarta 153 kasus, DKI Jakarta 5.190 kasus.
Selanjutnya di Jambi 64 kasus, Jawa Barat 1.437 kasus, Jawa Tengah 978 kasus, Jawa Timur 1.502 kasus, Kalimantan Barat 120 kasus, Kalimantan Timur 218 kasus, Kalimantan Tengah 193 kasus, Kalimantan Selatan 263 kasus, dan Kalimantan Utara 131 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 101 kasus, Nusa Tenggara Barat 330 kasus, Sumatera Selatan 278 kasus, Sumatera Barat 299 kasus, Sulawesi Utara 71 kasus, Sumatera Utara 179 kasus, dan Sulawesi Tenggara 76 kasus.
Adapun di Sulawesi Selatan 722 kasus, Sulawesi Tengah 83 kasus, Lampung 66 kasus, Riau 73 kasus, Maluku Utara 54 kasus, Maluku 32 kasus, Papua Barat 70 kasus, Papua 308 kasus, Sulawesi Barat 62 kasus, Nusa Tenggara Timur 12 kasus, Gorontalo 19 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus.
Akumulasi data tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 158.273 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 53 laboratorium dan TCM di 1 laboratorium Wisma Atlet.
Sebanyak 113.452 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 14.032 positif dan 99.420 negatif.
Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 248.690 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 30.317 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 373 kabupaten/kota di Tanah Air.
(*)
SUMBER: Tribun Kaltim
• Belanja ke Mini Market, Pria di Magetan, Jawa Timur Ini Tungganggi Sapi Peranakan India Miliknya