Kisah Pilu ABK Indonesia di Kapal China Long Xing 629, Terpaksa Minum Air Laut dan Makan Umpan Ikan
Begini kisah pilu anak buah kapal(ABK) Indonesia di kapal China, dipaksa minum air laut hingga makan umpan ikan.
Upaya mereka agar jenazah "disimpan" di ruang berpendingin, dan kelak dikubur "secara layak" di daratan, ditolak kapten kapal.
Mereka berulang-ulang meminta kepada kapten kapal agar jenazah rekannya itu dikubur saat kapal berlabuh.
"Kami sudah ngotot, tapi kami tidak bisa memaksa, wewenang dari dia [kapten kapal] semua," kata NA.
"Mereka beralasan, kalau mayat dibawa ke daratan, semua negara akan menolaknya," ujar NA menirukan jawaban kapten kapal.
Dihadapkan kenyataan pahit seperti itu, NA dan rekan-rekannya yang beragama Islam akhirnya hanya bisa memandikan dan menshalati jenazah rekan-rekannya.
• KABAR BAIK! Italia Umumkan Temukan Vaksin yang Bisa Menetralkan Virus Corona Pertama di Dunia
• Indonesia Kecipratan Berkah dari Amerika yang Terlilit Utang hingga Rp43 Ribu Triliun, Rupiah Cerah
• Kisah Soeharto yang Tak Terima Ditegur Jenderal TNI Ini yang Singgung Soal Bisnis Anak-anaknya
"Kami mandikan, shalati dan baru 'dibuang'," ungkapnya.
MY mengatakan, hal itu melanggar kontrak ABK karena di perjanjian awal "(jenazah) ABK bisa dipulangkan."
Tanggapan Kapten Kapal
Menanggapi viralnya video kapal China membuang jenazah Anak Buah Kapal / ABK Indonesia ke laut akhirnya ditanggapi sang kapten kapal.
Namun, pernyataan kapten kapal itu masih terus diselidiki lantaran dianggap menyalahi aturan kontrak kerja.
Pernyataannya sendiri dicantumkan dalam situs web Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kamis (7/5/2020) menyusul viralnya pemberitaan ini.
Kabar dilarungnya jenazah ABK Indonesia oleh kapal China Long Xin 629 dan Long Xin 604 ini kali pertama diberitakan oleh media Korea Selatan MBC.
Pemberitaan tersebut lantas menjadi viral setelah diulas oleh akun YouTube Korea Reomit hingga menjadi trending nomor 1.
Banyak yang mengecam aksi kapal China tersebut, terlebih ketika eksplotasi ABK WNI terungkap.
Bagaimana kapten kapal China menanggapi hal ini?
