Virus Corona

Dulu Sangat Hati-hati, Kini Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Buka Data Kasus Corona di Indonesia

Dulu Sangat Hati-hati, Kini Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Buka Data Kasus Corona di Indonesia

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Instagram @sekretariat.kabinet
Presiden Jokowi 

Hingga Rabu (22/4/2020) kemarin, jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 7.418 orang, sementara 635 orang meninggal dunia, dan 913 dinyatakan sembuh.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan pemerintah akhirnya membuka data terkait virus corona di Indonesia.

Dalam acara Mata Najwa, Najwa Shihab bertanya apa yang membuat keputusan Jokowi berubah.

Sebab, sebelumnya Jokowi bilang, tidak perlu membuka semua data agar publik tidak panik.

Jokowi menjawab sikap awal pemerintah disebabkan sistem kesehatan Indonesia tak akan cukup untuk menangani apabila semua masyarakat panik.

"Itu saya sampaikan awal-awal saat ditemukan pasien 01 pasien 02, saya menyampaikan agar hati-hati menyampaikan informasi-informasi ke lapangan, agar tidak membuat masyarakat panik."

"Kalau kita panik, sistem kesehatan kita enggak akan mampu menangani."

"Semua orang berbondong-bondong ke rumah sakit, minta diperiksa minta dites, enggak akan mampu."

"Negara mana pun enggak mampu," ujar Jokowi, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (23/4/2020).

Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo (TRIBUN/HO/BIRO PERS)

Begini Cara Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Berupa Rp600.000/Bulan, Klik cekbansos.siks.kemsos.go.id

HUT ke 55, Lemhannas RI Salurkan Bansos ke Masyarakat Terdampak Covid-19

Sinopsis Drama Korea The World of The Married Episode 14: Ji Sun Woo akan Tinggalkan Gosan?

Ternyata Modal Surat Sakti Ini, YouTuber Ferdian Paleka Bisa Kabur ke Palembang dan Lolos dari PSBB

Jokowi lantas menyinggung negara maju yang tak mampu menangani warga yang panik ingin ke rumah sakit.

"Negara maju yang kita lihat sama karena kepanikan masyarakat, semua pengen ke rumah sakit, semua pengen dites."

"Sistem nasional kesehatan mereka yang sudah sangat modern pun roboh karena enggak mampu menangani itu, itu yang kita jaga dari awal," jelasnya.

Menurutnya, data yang transparan akan membuat masyarakat lebih mengerti, dan pemerintah bisa mendeteksi warga yang terjangkit virus corona Covid-19.

"Data transparan itu penting supaya semua orang ngerti dan bisa menjaga, dan bisa memproteksi siapa yang terkena sehingga tindakan apa yang dilakukan," ungkapnya.

Ia menyebut, data transparan yang sudah disampaikan oleh pemerintah berkaitan dengan tes corona yang lebih banyak dilakukan, pelacakan, dan isolasi.

"Tiga hal saya sampaikan sejak awal, tes uji secara masif, pelacakan yang agresif, dan isolasi yang ketat. Jadi data yang transparan sangat berhubungan dengan itu tadi," imbuh Jokowi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved