Virus Corona

KABAR BAIK! Italia Umumkan Temukan Vaksin yang Bisa Menetralkan Virus Corona Pertama di Dunia

KABAR BAIK! Italia Umumkan Temukan Vaksin yang Bisa Menetralkan Virus Corona Pertama di Dunia

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Fresh Daily
ILUSTRASI Vaksin virus corona - China mengklaim bisa membuat vaksin virus corona dalam waktu sebulan atau tak lebih dari 40 hari, ahli di Hong Kong pun membantah. 

TRIBUNJAMBI.COM - Selain dari Amerika Serikat, saat ini bisa dikatakan Italia menjadi negara dengan dampak cukup parah akibat Covid-19.

Namun, dengan kondisi tersebut Italia justru temukan harapan besar bagi seluruh dunia.

Pasalnya mereka baru-baru ini mengumumkan temukan vaksin yang bisa mentralkan virus corona, lapor Daily Mirror pada Rabu (6/5/20).

Para peneliti dari Takis Biotech, berbasis di Roma mengumumkan antibodi yang diciptakannya, bisa menyelamatkan nyawa di seluruh dunia.

Indonesia Kecipratan Berkah dari Amerika yang Terlilit Utang hingga Rp43 Ribu Triliun, Rupiah Cerah

Update Jumat (8/5) Covid-19 di Indonesia - 13.112 Positif Virus Corona, 2.494 Sembuh, 943 Meninggal

Gadis Bule Asal Kirgiztan Kepincut Pria Lampung, Awal Mula karena Pandemi Virus Corona Covid-19

Imbas Wabah Corona, Mahasiswa Jambi di Mesir Harus Berhemat

Mereka berencana melakukan uji coba pada manusia sesegera mungkin.

Para ilmuwan mengklaim, temuan ini bisa mencegah manusia yang terkena virus corona untuk diselamatkan.

Uji coba akan dimulai pada musim gugur tahun ini.

Sebelumnya, Sekretaris Kesahatan Inggris Matt Hancock, mengatakan, kemungkinan vaksin Covid-19 tidak akan diproduksi tahun ini.

Indonesia Kecipratan Berkah dari Amerika yang Terlilit Utang hingga Rp43 Ribu Triliun, Rupiah Cerah

Kisah Soeharto yang Tak Terima Ditegur Jenderal TNI Ini yang Singgung Soal Bisnis Anak-anaknya

Promo JSM dari Alfamart Terbaru Periode 8-10 Mei 2020, Bertabur Diskon di Ujung Pekan!

Namun, sejauh ini Italia justru berencana segera mungkin melakukan upaya untuk menyelesaikan vaksin penetral virus corona.

Kepala Eksekutif perusahaan, Luigi Aurisicchio, mengatakan, "Sejauh ini, kami berusaha menjadi yang pertama di dunia untuk menciptakan penetral virus corona dengan vaksin." 

Ini adalah salah satu dari beberapa di seluruh dunia yang berjuang keras menemukan vaksin, sekaligus menjadi solusi di tengah pandemi ini.

Aurisicchio mengatakan kepada kantor berita Italia, Ansa, "Ini bukanlah kompetisi." 

"Jika kita menggabungkan kekuatan dan keterampilan kita bersama, kita semua bisa menang melawan virus corona," katanya.

Para peneliti telah mencobanya dengan manyuntikkannya ke tikus, dengan kode genetik kloning, dan mengatakan mereka menemukan hasilnya.

Surat Edaran Pembayaran THR Karyawan 2020 Sudah Diterbitkan Menteri Jokowi, Perusahaan Wajib Ikut

PERINGATAN dari Bawaslu RI untuk Kepala Daerah Soal Penggunaan Bantuan Sosial

Peringatan Dini Cuaca Provinsi Jambi 8 Hingga 10 Mei 2020

Rumah Baim Wong Didatangi Wanita Sambil Menangis Minta Kerjaan, Suami Paula Emosi hingga Lakukan Ini

Tingkat kematian akibat corona di Italia tertinggi di dunia.
Tingkat kematian akibat corona di Italia tertinggi di dunia. (REUTERS/Flavio Lo Scalzo)

Lima kandidat vaksin menghasilkan respon antibodi yang kuat, setelah 14 hari, kata para ilmuwan yang melakukan penelitian itu.

Dari lima di antaranya dua adalah yang paling dominan.

Tes tersebut, sejauh ini telah dilakukan oleh Institut Nasional untuk Penyakit Infeksi Lazzaro Spallanzani.

Tetapi perusahaan membutuhkan dukungan dari pemerintah Italia dan mitra internasional, untuk melakukan uji coba klinis.

Sebelumnya, Hancock memperingatkan bahwa orang Inggris harus menemukan cara hidup berdampingdan dengan virus corona.

Karena, tidak ada jaminan bahwa vaksin akan ditemukan dalam waktu cepat, sementara virus corona sangat mudah menular kepada manusia.

Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad Mengenai Apa Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar, Simak di Sini

Berharap Ada Rutan Khusus Narkotika di Kota Jambi atau Muarojambi, Proses Persidangan Makan Waktu

Dia mengatakan pada Sky News, "Jika vaksin tidak dapat ditemukan, maka kita harus belajar menemukan cara hidup berdampingan dengan virus ini." 

"Misalnya pengujian skala besar, dan melacaknya melalui kombinasi teknologi dan pelacakan kontk manusia," katanya.

Universitas Oxford saat ini sedang menguji tusukan pada manusia, dan jika berhasil bukan tidak mungkin vaksinya akan diproduksi tahun ini.

Artikel Ini Juga Telah Tayang di Intisari.Online

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved