Virus Corona

Waspada Akan Gelombang Kedua COVID-19, Bisa Lebih Cepat Hilang dengan Catatan Tak Ada yang Mudik!

Waspada Akan Gelombang Kedua COVID-19, Bisa Lebih Cepat Hilang dengan Catatan Tak Ada yang Mudik!

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Ilustrasi perawat lakukan perawatan pada pasien virus corona 

Mengapa? Karena temuan kasus Covid-19 berbeda-beda di setiap daerah.

“Dari tren yang ada, Pulau Jawa akan mengalami puncak lebih awal, di sekitar akhir Mei dan awal Juni. Ini yang harus diantisipasi dengan penyediaan layanan kesehatan (ICU, ventilator, jumlah tenaga medis, APD dan sebagainya),” ujar Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/5/2020).

Menurut Dicky, biasanya masa puncak memiliki durasi waktu relatif lama yakni kisaran 10-20 hari.

Sementara itu, Pakar epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono memperkirakan, puncak pandemi Covid-19 terjadi pada pertengahan Mei 2020.

Catatannya, tidak terjadi mudik saat menjelang Idul Fitri 1441 Hijriah.

Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melarang masyarakat melakukan mudik jelang Lebaran. Hal ini sebagai salah satu langkah antisipasi semakin meluasnya penyebaran virus corona. 

"Jadi di saat itulah, kalau enggak ada mudik. Kalau ada mudik itu agak meningkat drastis lagi pas Lebaran," ujar Pandu, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (14/4/2020).

Melalui perhitungan yang dilakukan bersama Tim Fakultas Kesehatan UI, Pandu mengatakan, jika pemerintah menerapkan intervensi moderat, maka  pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia bisa mencapai 1,3 juta orang.

"Sekitar 1,3 juta total prediksi kasus yang butuh perawatan rumah sakit," kata Pandu.

Punya Keturunan Norwegian, Paras Nia Ramadhani Beda dengan Saudaranya, Ini Silsilah Keluarganya

Baru bebas dari Penjara Karena Asimilasi, Pria di Malang Berusaha Curi Motor di Sebelah Masjid

Disuruh Ibunya ke Pasar Beli Kebutuhan Lockdown, Pria Ini Justru Pulang Bawa Istri, Sang Bunda Syok

Yang dimaksud intervensi moderat adalah, pemerintah telah melaksanakan tes massal tapi dengan cakupan rendah.

Sementara, jika pemerintah melakukan intervensi skala rendah (mengedepankan masyarakat sukarela melakukan pembatasan), jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia diprediksi mencapai 2,5 juta jiwa.

Jika pemerintah menerapkan intervensi skala tinggi, jumlah pasien Covid-19 di Indonesia diprediksi mencapai 600.000 jiwa.

Adapun, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memperkirakan, puncak pandemi virus corona di Indonesia akan dimulai pada awal Mei dan berakhir awal Juni.

"Kami telah me-review dan mengombinasikan seluruh prediksi, puncak pandemi akan dimulai pada awal Mei dan berakhir sekitar awal Juni," kata Ketua Tim Pakar Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Indonesia Wiku Adisasmito, beberapa waktu lalu.

Adapun jumlah kumulatif kasus awal periode puncak pada Mei diperkirakan sekitar 95.000 kasus.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved