2 Pegawai Sampoerna Meninggal Karena Covid-19 Pabrik Langsung Tutup, 100 Karyawan Reaktif Corona
Penutupan pabrik yang dilakukan sejak 27 April itu untuk pembersihan dan sanitasi sekaligus memutus rantai penyebaran virus.
TRIBUNJAMBI.COM, SURABAYA - Emiten rokok, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) memutuskan untuk menutup salah satu fasilitas produksinya, yakni pabrik Rungkut 2 di Surabaya, dan area sekitarnya setelah karyawan yang bekerja di pabrik tersebut dinyatakan positif terpapar virus corona atau Covid-19.
Penutupan pabrik yang dilakukan sejak 27 April itu untuk pembersihan dan sanitasi sekaligus memutus rantai penyebaran virus.
Dalam keterangan resminya, Elvira Lianita Direktur PT HM Sampoerna Tbk, mengakui telah menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2 sejak 27 April 2020 menyusul 100 karyawannya dinyatakan reaktif dalam rapid test dan dua pegawainya meninggal dunia.
Dalam siaran pers itu, Elvira Lianita menyampaikan, PT HM Sampoerna Tbk bekerja sama penuh dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya dan Jawa Timur.

"Kami juga telah menyerahkan data dan informasi terkait karyawan kami kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya dan Jawa Timur.
Dengan memegang prinsip perlindungan data pribadi atas karyawan kami yang terdampak, maka kami tidak memberikan data dan informasi kepada pihak lain selain pihak yang berwenang," tulis Elvira Lianita.
Berikut sejumlah fakta terkait masalah ini seperti yang dirangkum Tribun Jatim:
• Apakah Itu BNT162? Uji Coba Vaksin Virus Corona ke Manusia Dimulai Perusahaan Jerman
• Pesan Tegas Kolonel Kav M Zulkifli di Yonif Raider 142/KJ, Tak Ada Cuti Lebaran Selama Darurat
1. 9 Sudah PDP
Saat ini Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur tengah melakukan penelusuran dan melakukan serangkaian rapid test dan juga swab pada para karyawan pabrik tersebut untuk memutus rantai penularan.
Selain itu pabrik tersebut juga sudah diminta untuk tidak beroperasi sementara.
Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa pihaknya sudah bertemu dan berkoordinasi dengan GM dari perusahaan terkait dan mengkomunikasikan hal-hal yang harus dilakukan terkait adanya potensi klaster baru ini.
“Memang ada yang positif covid-19, yaitu pegawai dari pabrik tersebut.
Ada dua orang, dan dua-duanya meninggal dunia.
Di kompleks tersebut kini sedang dilakukan tracing dan kini ada sembilan yang dinyatakan PDP karena terdapat gejala klinis,” kata Joni, dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Rabu (29/4/2020) malam.
2. Hasil rapid test 100 orang reaktif