Virus Corona
Penimbun Masker Disebut Gigit Jari & Jadi Merugi, Harganya Tak Lagi Mahal dan Langka, Ini Analisanya
Penimbun Masker Disebut Gigit Jari & Jadi Merugi, Harganya Tak Lagi Mahal dan Langka, Ini Analisanya
Bahkan, kata Lukman, anjuran tersebut membuat peluang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah masyarakat.
"Iya berpengaruh (anjuran memakai masker kain, red), malah kemudian menimbulkan UMKM baru."
"Saya lihat di jalan-jalan sekarang orang-orang sudah pada mulai menjual masker rumahan," lanjut Lukman.
Terkait kerugian yang dialami oknum penimbun masker, Lukman mengakur wajar.
Pasalnya, saat pelaku menimbun, lonjakan harga amat menggiurkan untuk mendapat keuntungan.
"Dulu di Indonesia permintaan tinggi dan barangnya langka jadi mahal."
"Begitu barang-barang sudah semakin banyak kan harganya jadi turun," ungkap Lukman.
Lukman pun menyarankan agar masyarakat belajar dari melonjaknya harga masker.
Terlebih untuk bersikap tenang dan tak panik, agar spekulan tidak memiliki peluang untuk menimbun barang.
"Anjuran saya dalam kondisi apapun masyarakat tidak usah panik."
"Kalau panik yang untung penimbun, jadi tenang saja, nanti pemerintah punya solusi," kata Lukman.
Terkait para pelaku spekulan yang merugi hingga miliaran, Lukman mengatakan itu sudah menjadi risikonya.
"Risiko spekulan begitu, untung-untung banyak, rugi juga rugi banyak."
"Apalagi spekulan adalah bisnis ilegal yang memanfaatkan situasi kepanikan masyarakat," ujarnya. (Tribunnews.com/Inza Maliana/TribunJakarta)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Harganya Anjlok, Penimbun Masker Rugi Miliaran Rupiah, Diduga Ini Penyebabnya
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Penimbun Masker Gigit Jari dan Merugi, Harganya Tak Lagi Mahal dan Langka, Ini Analisanya
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: