Virus Corona
Penimbun Masker Disebut Gigit Jari & Jadi Merugi, Harganya Tak Lagi Mahal dan Langka, Ini Analisanya
Penimbun Masker Disebut Gigit Jari & Jadi Merugi, Harganya Tak Lagi Mahal dan Langka, Ini Analisanya
"W abis beli jugak 9.900 di Indomart," tulis akun @novembergurll pada Minggu, (26/4/2020).
'Salah sendiri menimbun'
Pakar ekonomi dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Lukman Hakim, Ph.D turut menanggapi harga masker yang mulai kembali normal.
Lukman, sapaannya, mengaku wajar mengenai kerugian yang menimpa para oknum penimbun.
"Dulu di Indonesia permintaan tinggi dan barangnya langka jadi mahal."
"Begitu barang-barang sudah semakin banyak kan harganya jadi turun," ungkap Lukman saat dihubungi Tribunnews, Selasa (28/4/2020).
Lukman mengatakan, risiko kerugian yang dialami oknum penimbun merupakan salah penimbun itu sendiri.
"Itu risiko penimbun, bisa terjadi sebaliknya, bila harga melambung tingi maka keuntungannya sangat tinggi," kata Lukman.
Ia juga menerangkan, satu di antara faktor turunnya harga-harga masker akibat impor barang yang dilakukan pemerintah.
"Begitu pemerintah sudah impor barang, maka sudah tidak ada lagi kelangkaan."
"Tidak akan ada lagi antrian beli kebutuhan yang langka," katanya.
Penyebab harga masker turun
Lukman menerangkan, satu di antara faktor turunnya harga adalah impor masker yang sudah dilakukan oleh pemerintah.
"Begitu pemerintah sudah impor barang, maka sudah tidak ada lagi kelangkaan."
"Tidak akan ada lagi antrian beli kebutuhan yang langka," kata Lukman saat dihubungi Tribunnews, Selasa (28/4/2020).