Berita Nasional

Jelang Waktu Buka Puasa, Seorang Nelayan Dimangsa Buaya, Ini yang Ditemukan Dalam Perut Predator Itu

Jelang Waktu Buka Puasa, Seorang Nelayan Dimangsa Buaya, Ini yang Ditemukan Dalam Perut Predator Itu

Editor: Andreas Eko Prasetyo
pixabay.com
Ilustrasi Buaya 

TRIBUNJAMBI.COM - Sungguh miris cerita dari seorang nelayan di Meranti, Riau yang hilang jelang akan berbuka puasa.

Sebelumnya, pada Minggu (26/4/2020) menjelang berbuka puasa ramadhan, seorang nelayan di Desa Insit, Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti dilaporkan hilang usai diterkam buaya muara.

Informasi dihimpun Tribun Pekanbaru, nelayan tersebut dimangsa buaya saat menjaring ikan di muara sungai.

"Warga akhirnya bebondong-bondong menuju lokasi untuk mencari korban. Namun cuaca sore itu tidak mendukung dan pencarian dilanjutkan pagi Senin (27/4/2020)," kata Camat Sungai Apit, Wahyudi kepada Tribunpekanbaru.com.

Informasi tersebut membuat warga Teluk Lanus heboh.

Aparat dan warga termasuk aparat dan warga dari Tebing Tinggi, Meranti turun ke lokasi melakukan pencarian.

"Awalnya ditemukan kaki kiri korban dekat muara sungai. Kemudian lokasi di kepung warga untuk menangkap buaya itu," kata dia.

Sekitar pukul 14.30 WIB, warga berhasil menangkap buaya di muara sungai Lakar itu.           

Buaya dijerat menggunakan jaring dan dibawa ke darat.   

Panjang buaya kurang lebih 6 meter dengan perut yang buncit.

Warga akhirnya membedah perut buaya tersebut.

Perubahan Dratis Wanita Ini Usai Ditinggal Kekasihnya Karena Disebut Tak Cantik, Kini Bikin Pangling

Diterima di 11 Universitas Ternama di Amerika Serikat, Begini Strategi yang Dilakukan Pradana!

Jika Bisa 7 Makanan Ini Jangan Dijadikan menu Sahur/Buka Puasa, Berubah Jadi Racun Jika Dipanaskan

Hasilnya, didapatkan potongan tubuh nelayan malang itu di dalam perut buaya.

Potongan tubuh tersebut dikumpulkan dan diserahkan kepada pihak keluarga korban yang sudah berada di lokasi.

"Warga Teluk Lanus juga sudah menyiapkan pemakamannya di dekat sekitar lokasi. Jadi jasad korban tidak dibawa lagi ke Tebing Tinggi Meranti," kata Wahyudi.

Ia menerangkan, muara Sungai Lakar memang telah lama menjadi habitat buaya muara.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved