Diterima di 11 Universitas Ternama di Amerika Serikat, Begini Strategi yang Dilakukan Pradana!
Mendapat kesempatan kuliah di luar negeri adalah kesempatan berharga yang diimpikan banyak orang.
"Bagaimana saya menyiapkan S2 ini. Karena tidak main-main karena susah juga untuk bias masuk ke sana (kampus-kampus ternama, red)," kata Dana.
Kemudian pada tahun 2019, berbagai persyaratan dokumen telah terkumpul.
Pada Januari 2020, Dana mulai mendaftarkan dirinya di kampus-kampus tersebut.
"Lalu di bulan Februari hingga Maret 2020, saya mulai dapat pengumuman."
"Baik secara email, atau ada juga yang telpon saya langsung dari dosen sana," kata Dana.
Dana menyebut dari sebelas kampus yang ia mendaftar dirinya, kesemuanya memberikan kabar baik, dengan diterimanya sebagai mahasiswa barunya.
Bahkan ada sejumlah kampus yang secara langsung memberikan bebas biaya pendidikan alias beasiswa kepada Pradana.
"Dengan total jumlah penawaran beasiswa lebih dari Rp 12 miliar (total beasiswa dari 7 sekolah, red)," tandasnya.
Ditanya kenapa dirinya mendaftarkan diri ke sebelas kampus berbeda, Pradana memberikan jawabannya.
Ia menilai apa yang dilakukannya tersebut merupakan pilihan alternatif.
Sehingga ketika tidak diterima di satu kampus, dirinya masih punya rencana cadangan lainnya.
"Itu buat jaga-jaga, saya takut kalau tidak diterima di Harvard misalnya, masih ada pilihan lain."
"Dan saya kaget ketika diterima semuanya," beber Dana.
Dari sebelas kampus tersebut, Pradana memutuskan memilih Harvard university sebagai tempatnya untuk melanjutkan jenjang S2-nya.
Dana menambah, ada sejumlah alasan, kenapa dirinya membagikan kisahnya di akun media sosial.