Virus Corona
China Sudah Kembangkan Vaksin Covid-19, Diperkirakan Siap pada Bulan September Tahun Ini
China Sudah Kembangkan Vaksin Covid-19, Diperkirakan Siap pada Bulan September Tahun Ini
TRIBUNJAMBI.COM - Sejak virus corona muncul dan telah menggerogoti negara-negara di dunia, para peneliti berlomba-lomba mencari vaksin akan virus tersebut.
Penelitian-penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan vaksin melawan penyakit mematikan ini.
Melansir scmp, Sabtu (25/4/2/2020), China kemungkinan dapat mempunyai vaksin Covid-19 pada September mendatang khusus digunakan dalam keadaan darurat.
Sementara, vaksin bagi masyarakat umum dikabarkan tersedia pada awal tahun depan, bergantung perkembangan yang dilakukan para peneliti.
• Begini Prediksi Bill Gates Soal Virus Corona dan Vaksin yang Akan Segera Ditemukan
• Untuk Pertama Kalinya di Eropa, Uji Coba Vaksin Virus Corona Covid-19 Disuntikkan ke Manusia, Begini
• Kapan Vaksin Virus Corona Tersedia? Terungkap 5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Vaksin Covid-19
Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Gao Fu menuturkan, pengembangan vaksin pada saat ini berada pada tahap dua atau tiga uji klinis.Serta dapat tersedia pada saat potensi gelombang kedua wabah terjadi. Sementara, tiga vaksin di China telah menyelesaikan fase uji coba pertama.
"Kami berada di garis depan untuk pengembangan vaksin,dan kami mungkin memiliki vaksin yang siap untuk penggunaan darurat pada bulan September," kata Gao.
Vaksin yang masih dikembangkan tersebut dapat digunakan untuk beberapa kelompok khusus, seperti petugas kesehatan.
Tiga vaksin di China telah uji coba fase pertama
Hal ini merupakan pertama kalinya seorang pejabat China membuat perkiraan skala waktu untuk pengembangan vaksin virus corona yang diyakini sebagai kunci untuk mengendalikan pandemi global yang terjadi.
Hal itu juga lebih cepat dibandingkan perhitungan dari lembaga lainnya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat meyakini bahwa vaksin di AS tersedia setidaknya setahun lagi.

Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membutuhkan waktu 12-18 bulan.
Menurut ahli virus dari Institute of Microbiology, Chinese Academy of Sciences Shi Yi, tak seperti influenza yang mutasinya diantisipasi oleh pembuat vaksin yang bersiap untuk wabah musiman.
Misalnya, virus SARS-CoV-2 diyakini tidak bermutasi sesering virus influenza dan tidak mungkin menjadi norma baru seperti flu musiman.
"Saat ini tidak ada bukti bahwa virus corona baru memiliki variabilitas yang sama dengan virus influenza," ujar dia.
• Download Lagu MP3 DJ Remix Full Bass Tik Tok Terbaru 2020, Ada Video DJ Slow, DJ Opus dan DJ Nanda
• Tegas Larang Mudik, Akses Keluar Masuk Jabodetabek untuk Kendaraan Pribadi Ditutup Mulai 7 Mei 2020
• Camat Alam Barajo Klarifikasi Video Viral Penolakan Mobil Ambulans Membawa Jenazah