Tenaga Medis 4 Bulan Tak Gajian
BREAKING NEWS Empat Bulan Tak Gajian, Tenaga Medis RSUD Kolonel Abunjani Bangko Berniat Mogok Kerja
Katanya, awalnya dirinya tak begitu menghiraukan perihal honor yang belum Ia terima. Meskipun sebenarnya dia sangat berharap, mengingat saat ini...
Penulis: Muzakkir | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Sejumlah tenaga medis di RSUD Kolonel Abunjani Bangko, Kabupaten Merangin mengeluh. Sebab beban yang diberikan kepada mereka tidak sebanding dengan upah yang diterima.
Selain rendah, rupanya sejak tahun 2020 ini mereka khususnya Tenaga Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) belum menerima gaji sepeserpun.
Petugas yang minta identitasnya dirahasiakan menyebut, jika saat ini pihaknya sangat khawatir akan kondisi dirinya dan kawan-kawan lainnya.
Katanya, awalnya dirinya tak begitu menghiraukan perihal honor yang belum Ia terima. Meskipun sebenarnya dia sangat berharap, mengingat saat ini telah memasuki bulan Ramadhan.
• Mengapa Kota Jambi Ditetapkan Jadi Zona Merah Corona? Ternyata Begini Kondisi Sebenarnya
• Ratusan Masyarakat Tanjabbar Tertipu Informasi Pembagian Sembako yang Mencatut Nama Partai Gerindra
• VIDEO Viral Rumah Hantu Dijadikan Tempat Karantina Pencegahan Covid-19 bagi Pemudik yang Bandel
"Kalau kemarin kita masih maklum. Tapi sekarang sejak diminta ngurus pasien positif corona, saya dan teman-teman memiliki kekhawatiran tersendiri. Selain dituntut untuk menjaga kesehatan orang lain, kami juga harus menjaga kesehatan diri sendiri. Tapi bagaimana mau menjaga kesehatan," kata sumber tersebut, Selasa (28/4/2020).
Saat ini, lanjut dia, mereka sangat membutuhkan uang tersebut, sebab untuk membeli vitamin saja, terpaksa meminjam uang sama orang lain.
Katanya, ia bersama teman lainnya sempat bertanya kepada manajemen rumah sakit perihal honor BLUD yang tak kunjung cair.
"Jawabannya, SK baru mau dibuat, bentar lagi cair. Cuma itu, kapannya belum jelas sampai sekarang," imbuhnya.
Bersama teman lainnya, mereka mempunyai niat untuk protes dan mogok kerja, namun setelah dipikir-pikir dan dirembuk, banyak rekannya yang tidak berani.
"Jujur saja, kami juga butuh pekerjaan ini. Jadi kami hanya menunggu saja. Terkadang kami merasa tidak dihargai. Kami menjadi garda terdepan, tapi kami tidak diperhatikan," ungkapnya. (Muzakkir)
