Seperti di Negeri Dongeng, Tidak ada Mobil di Desa Ini, Pemandangan Alamnya Bikin Betah Pengunjung
Desa ini menjadi salah satu tujuan wisatawan ketika berkunjung ke negeri kincir angin tersebut.
Rumah yang dibangun pun telah berdiri sejak kurang lebih 100 tahun yang lalu.
Desa Giethoorn mulai mendapat pengakuan dunia tahun 1958 saat menjadi latar film Fanfaer yang dibuat sutradara Belanda, Bert Haanstra.
Awalnya kawasan ini hanya digunakan khusus untuk para pejalan kaki, hingga mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.

Dihuni kurang dari 3000 orang, mereka tinggal di kawasan privat di mana transportasi yang tersedia adalah perahu dan kayak
Desa Giethoorn juga disebut sebagai The Little Venice karena memiliki rumah yang dibangun di atas air.
Sehingga untuk menikmati keindahan desa ini, Teman Traveler harus menggunakan perahu, atau bersepeda dan jalan kaki.
Hal tersebut dikarenakan desa ini tidak memiliki jalan raya untuk mobil, hanya jembatan kecil yang berjumlah kurang lebih 176 jembatan.
Oleh karena itu, penduduk setempat setidaknya memiliki 2-3 perahu di rumah masing-masing. Inilah yang menyebabkan desa ini sangat tenang.
Selain itu, perahu yang beroperasi pun menggunakan motor listrik sehingga tidak menimbulkan polusi maupun suara.
Jika Teman Traveler mengunjungi desa ini menggunakan mobil, maka kendaraan Teman Traveler harus diparkir di luar desa.
Beragam Atraksi Wisata
Teman Traveler di sini bisa menikmati segarnya udara tanpa polusi sambil mengelilingi desa menggunakan perahu.
Ketika mengelilingi desa, Teman Traveler juga akan ditemani dengan kicauan burung dan suara bebek milik penduduk setempat.
Setelah lelah berkeliling desa, Teman Traveler bisa menikmati pemandangan yang asri sambil makan siang atau nongkrong di restauran dan kafe sekitar desa.
Selain memiliki toko cinderamata, Desa Giethoorn juga memiliki 2 museum yang terkenal yaitu Museum De Oude Aarde dan Museum Het Olde Maat yang berisi pajangan-pajangan sejarah Desa Giethoorn.