Seperti di Negeri Dongeng, Tidak ada Mobil di Desa Ini, Pemandangan Alamnya Bikin Betah Pengunjung
Desa ini menjadi salah satu tujuan wisatawan ketika berkunjung ke negeri kincir angin tersebut.
TRIBUNJAMBI.COM - Desa Giethoorn mendapatkan julukan Venice of Netherlands dan berada di Kotamadya Steenwijkerland, Provinsi Overjissel, Belanda.
Desa yang sempat masuk dalam sebuah film komedi populer "De Fanfare" di tahun 1958.
Desa ini menjadi salah satu tujuan wisatawan ketika berkunjung ke negeri kincir angin tersebut.
Banyak sekali hal menarik dari Desa Giethoorn. Mulai dari arsitektur dan pemandangan alam bak negeri dongeng.
Pengelolaan desa yang sangat ramah lingkungan dan bebas polusi, serta bising.
Jalan utama berupa sungai lengkap dengan perahu-perahu kecil sebagai transportasinya.

Warna-warni bunga dan tetumbuhan hijau lain yang mendominasi pandangan mata. Hingga sulitnya menemukan sampah.
Bahkan di sini juga tak satu pun mobil yang diizinkan masuk dan parkir di sekitar desa.
Untuk mencapai desa ini, kamu bisa menempuh perjalanan dari Ibu kota Amsterdam dengan mobil selama kurang lebih satu setengah jam.
Mobil yang dikendarakan hanya boleh parkir dekat pusat desa. Dari sini kamu bisa naik perahu atau menyewa sepeda untuk memasuki kawasan.
Giethoorn terletak di tengah Taman Nasional Weerribben-Wieden yang merupakan penangkaran alam yang sangat luas. Tercatat, orang-orang Prancis-lah yang pertama kali membangun kawasan ini pada abad 13.
Asal Usul Nama Giethroorn
Nama Desa Giethoorn diambil dari Bahasa Belanda dan berasal dari kata Geitenhoorn atau dalam Bahasa Inggris Goat Horn yang berarti tanduk kambing.
Pada saat awal ditemukan, desa ini dipenuhi oleh tanduk kambing.
Diduga banyak kambing yang dihanyut oleh banjir bandang yang terjadi. Desa Giethoorn ini mulai dibangun pada tahun 1230 dan menjadi desa yang asri.