Rumah Warga Pulo Gadung Dirusak karena Laporkan Kegiatan Keagamaan saat Pandemi Corona
Gara-gara laporkan kegiatan salat tarawih di masjid, rumah warga di Pulogadung dirusak sampai dilempari petasan.
TRIBUNJAMBI.COM - Gara-gara laporkan kegiatan salat tarawih di masjid, rumah warga di Pulogadung dirusak sampai dilempari petasan.
Sejak pemeirntah mengimbau masyarakat melaksanakan salat tarawih di rumah, masih ada sebagian yang bersikukuh menunaikannya di masjid.
Padahal, upaya pemerintah itu dilakukan semata-mata hanya untuk mencegah penularan Covid-19.
Sekelompok remaja merusak rumah warga di RT 010, RW 03, Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur.
• Lagi-lagi Inul Buat Netizen dan Para Artis Tertawa, Mas Adam Disulap Jadi Bayi Berkumis Ala TikTok
• Kisah Penemuan Awal Candi Borobudur yang Cukup Miris, Tak Seindah Seperti saat Ini yang Telah Rapih

Aksi perusakan itu terekam video dan video itu kemudian viral di media sosial.
Dalam video itu terlihat sekelompok remaja mendorong-dorong pagar rumah seorang warga bernama Aselih.
Sekelompok remaja itu juga melemparkan petasan ke arah rumah tersebut.
Camat Pulogadung, Bambang Pangestu mengatakan, kejadian itu bermula Kamis (23/4/2020) lalu.
Aselih yang rumahnya terletak di sebelah Masjid Al Wastiyah melaporkan kegiatan shalat tarawih yang dilaksanakan di masjid itu saat ada pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Pemerintah Provisi DKI Jakarta telah menerapkan PSBB sejak 10 April 2020 untuk 15 hari tetapi kemudian telah diperpanjang hingga 23 Mei mendatang untuk memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit infeksi Covid-19.
• Pilihan Camilan Sehat Setelah Menu Buka Puasa Ramadhan - Mulai Kurma, Buah hingga Agar-agar
• Daftar Harga Sepeda Birdy & Dahon Ion Seri Terbaru
"H Aselih mengambil foto atau video tentang kegiatan pelaksanaan shalat tarawih, berdasarkan hasil CCTV masjid.
Setelah dibuka CCTV masjid, terlihat hanya H Aselih yang sedang mengambil foto atau video kegiatan shalat tarawih," kata Bambang kepada Kompas.com, Senin (27/4/2020).
Bambang menjelaskan, kegiatan shalat tarawih itu diadukan Aselih ke akun media sosial Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui akun media sosial anaknya.
Laporan itu diketahui sekelompok remaja lingkungan tersebut yang biasa membangunkan warga untuk sahur.
Para remaja itu marah dan kemudian melakukan perusakan rumah Aselih.