Berita Sarolangun
Proyek Jaringan Gas Rumah Tangga di Sarolangun Disetop Sementara, Warga Khawatir Pekerja dari Jawa
Aksi protes tersebut dilakukan warga karena tenaga pekerjanya yang sengaja didatangkan dari pulau Jawa.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Deni Satria Budi
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN- Pengerjaan proyek jaringan gas rumah tangga di Kabupaten Sarolangun, diprotes warga.
Aksi protes tersebut dilakukan warga karena tenaga pekerjanya yang sengaja didatangkan dari pulau Jawa.
Hal ini menjadi ketakutan tersendiri bagi masyarakat, apalagi dalam kondisi kabupaten Sarolangun yang saat ini sudah dinyatakan 3 orang positif Corona menurut rapid test.
Efendi Tapai, Ketua APPS (Aliansi Pemuda Peduli Sarolangun) mengaku jika masyarakat saat ini resah dan berharap pemerintah menyetop proyek tersebut.
"Kami dari aliansi APPS, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sarolangun, untuk sementara ini disetop dulu, sampai ada kepastian jaminan kesehatan pada tenaga pekerja ini. Apa lagi saat ini Kabupaten Sarolangun sudah dinyatakan darurat virus corona.
• Dampak Covid-19, Pedagang Kecil dan UMKM di Sarolangun Bakal Diberi Bantuan Modal Stimulus
• Kekhawatiran Itu Terbukti, dari 30 di Jambi Uji Swab 11 Orang Positif Corona, Pemprov Siap-siap
"Hal ini yang mendasari kami, untuk menindak lanjuti ketakutan masyarakat yang sangat tinggi. Untuk itu kami berharap agar pemerintah dapat mendengarkan aspirasi kami, hal ini bertujuan demi keamanan dan kenyamanan bersama," katannya.
Menanggapi aspirasi masyarakat Pemkab Sarolangun, melalui Kabag ekonomi, menyampaikan bahwa untuk saat ini dari pemerintah, akan mencoba memfasilitasi antara pihak APPS (masyarakat) dan pihak perusahaan, untuk mengadakan pertemuan, yang dijadwalkan pada Senin (27/04/2020).
Hal ini untuk membahas terkait SOP kesehatan bagi pihak pekerja, demi keamanan dan kenyamanan bersama.
Selain itu untuk tuntutan dari APPS atau masyarakat agar pekerjaan penggalian jaringan gas disetop kata Kabag Ekonomi, sudah disepakati bersama, dengan pihak perusahaan, dan disaksikan pihak kepolisian, TNI, utusan dari APPS.
• Gubernur Jambi Gercep Saat Tahu Daun Sungkai Dipercaya Bisa Jadi Obat Virus Corona, Lakukan Hal Ini
• BREAKING NEWS Pulang Dari Pernikahan Anak di Jawa Timur, Warga Bungo Positif Rapid Test
"Hal ini kita lakukan untuk menghindari dari hal-hal yang tidak kita inginkan," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sarolangun, Hilalatil Badri mengaku mengenai para pekerja proyek jaringan gas yang berjumlah 130 orang tersebut.
Ditengah pandemi covid-19 ini, mereka (pekerja) telah dilakukan pemeriksaan kesehatan sesuai dengan standar Word Health Organization (WHO), dalam pemeriksaan terkait corona virus disease-2019 (Covid-19).
Tanpa pemeriksaan tersebut, pemerintah Kabupaten Sarolangun tentu akan menolak secara langsung. Seperti sebelumnya, ratusan pekerja tersebut sempat dipulangkan ke Muara Jambi, karena tidak ada koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sarolangun.
"Para pekerja Jargas sudah melalui proses baik secara protokol kesehatan, kemudian rapat dengan Forkompinda, apakah mereka ini bisa diterima. Saat awal belum melalui protokol kesehatan, maka kita pulangkan untuk tidak berada di sarolangun dan sekarang mereka sudah memenuhi syarat sesuai dengan mekanisme yang ada," katanya.
Wabup juga menegaskan bahwa kegiatan proyek pembangunan jaringan gas rumah tangga dari Kementrian ESDM ini bukanlah hal yang mudah didapatkan, harus melalui proses yang begitu panjang.