Virus Corona

Untuk Pertama Kalinya di Eropa, Uji Coba Vaksin Virus Corona Covid-19 Disuntikkan ke Manusia, Begini

Untuk pertama kali, percobaan vaksin virus corona (Covid-19) kepada manusia di Eropa telah dimulai di Oxford, Inggris.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Fresh Daily
ILUSTRASI Vaksin virus corona - China mengklaim bisa membuat vaksin virus corona dalam waktu sebulan atau tak lebih dari 40 hari, ahli di Hong Kong pun membantah. 

Prof Andrew Pollard, Direktur Oxford Vaccine Group, yang memimpin penelitian ini, berkata: "Kami sedang mengejar akhir gelombang epidemi saat ini. Jika kita tidak mengejarnya, kita tidak akan dapat memberitahu apakah vaksin ini mujarab dalam beberapa bulan ke depan."

Para peneliti vaksin memprioritaskan perekrutan pekerja kesehatan setempat dalam uji coba ini, karena mereka lebih mungkin terpapar virus daripada yang lain.

Percobaan yang lebih besar, sekitar 5.000 sukarelawan, akan mulai dalam beberapa bulan mendatang dan tanpa adanya batas usia.

Orang tua cenderung memiliki respon imun yang lebih lemah atau rendah terhadap vaksin. Para peneliti sedang mengevaluasi, apakah mereka mungkin perlu dua dosis vaksin.

Tim Oxford juga mempertimbangkan percobaan vaksin di Afrika, mungkin di Kenya, di mana tingkat transmisi tumbuh dari basis yang lebih rendah.

Jika angka bisa menjadi masalah, mengapa tidak sengaja menginfeksi relawan dengan virus corona?
Itu akan menjadi cara cepat dan tertentu untuk mengetahui apakah vaksin itu efektif. Tapi itu akan dipertanyakan secara etis karena tidak ada perawatan yang terbukti mujarab atasi Covid-19.

Tapi itu mungkin terjadi di masa depan. Prof Pollard berkata, "Jika kita mencapai titik saat kita memiliki beberapa perawatan untuk penyakit ini dan kita dapat menjamin keselamatan sukarelawan, ini akan menjadi cara yang sangat baik untuk menguji vaksin."

Punya Cita-cita Jadi Pilot Penerbang TNI AU? Ini Syarat Administrasi hingga Syarat Fisiknya

Bacaan Niat Sahur Ramadhan 1441 H Untuk Mengawali Puasa, Lengkap dengan Bahasa Arab dan Latinnya

Apakah aman?

Para sukarelawan akan dipantau dengan cermat dalam beberapa bulan mendatang.

Mereka telah diberitahu, beberapa orang mungkin akan merasakan sakit lengan, sakit kepala atau demam dalam beberapa hari pertama setelah vaksinasi.

Mereka juga diberitahu ada risiko teoritis bahwa virus yang telah dilemahkan dapat memunculkan reaksi tubuh atas virus corona, yang muncul dalam beberapa studi awal vaksin SARS pada hewan.

Tapi tim Oxford mengatakan data menunjukkan sangat kecil kemungkinan, risiko timbulnya penyakit parah karena vaksin ini.

Para ilmuwan di sana berharap satu juta dosis bisa siap pada September mendatang, dan secara dramatis terus meningkat setelah itu, jika vaksin terbukti efektif.

Jadi siapa yang akan mendapatkan vaksin ini untuk pertama kali?

Menurut Prof Gilbert, hal itu masih belum diputuskan.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved