Sejarah MotoGP dari 1949 s/d 2020, Ini Penyebab Mesin 2 Tak Akhirnya Tersingkir dari 4 Tak
Ingat nama-nama legenda, seperti Wayne Rainey, Mick Doohan atau Barry Sheene yang pada tahun itu digandrungi gadis-gadis.
Penulis: Leonardus Yoga Wijanarko | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM - Sejak MotoGP seri pertama digelar, penonton selalu memadati tribun.
Ini bukti, balap kuda besi dunia MotoGP ( Motogp ) merupakan tontotan favorit berbagai kalangan.
Dari seri-seri yang digelar tiap tahun, lahir pebalap-pebalap tangguh dan legendaris.
Ingat nama-nama legenda, seperti Wayne Rainey, Mick Doohan atau Barry Sheene yang pada tahun itu digandrungi gadis-gadis.
Balap kuda besi ini memiliki sejarah panjang.
• 10 Pebalap MotoGP Legendaris dari Masa ke Masa, Ingat Kecelakaan Dahsyat Mick Doohan 1999
• Jadwal MotoGP 2020 Berubah Lagi, Sebelumnya MotoGP Belanda Dijadwalkan 28 Juni
• Download Lagu MP3 DJ Remix Full Bass DJ Tik Tok Nonstop, Ada Video DJ Opus, DJ Slow, DJ Nand Lia
Sebenarnya bagaimana sejarah Moto GP dunia?
Grand Prix Sepeda Motor (Moto GP) mengacu pada kelas puncak dari balap motor.
Saat ini, MotoGP terbagi dalam tiga kelas mesin yang berbeda: Moto3, Moto2 dan MotoGP.
Motor-motor yang digunakan di MotoGP adalah motor yang dibuat khusus untuk balapan dan tidak dijual untuk umum.
Hal ini berlawanan dengan beberapa balapan kategori produksi, seperti World Superbike yang melombakan versi modifikasi dari motor-motor yang tersedia untuk umum.
Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama kali diselenggarakan oleh Federation Internationale de Motocyclisme (FIM), pada 1949.
Pada saat itu secara tradisional telah diselenggarakan beberapa balapan di tiap even untuk berbagai kelas motor, berdasarkan kapasitas mesin, dan kelas untuk sidecars (motor bersespan).
Kelas-kelas yang ada saat itu adalah 50 cc, 125 cc, 250 cc, 350 cc, dan 500 cc untuk motor single seater, serta 350 cc dan 500 cc untuk motor sidecars.
Memasuki 1950-an dan sepanjang 1960-an, motor bermesin 4 tak mendominasi seluruh kelas.
Pada akhir 1960-an, motor bermesin 2 tak mulai menguasai kelas-kelas kecil.