Virus Corona
Apa Itu Plasma Darah, Terapi yang Digunakan untuk Penyembuhan Pasien Virus Corona
Dalam uji klinis saat ini, Brigjen Budi menyebut RSPAD telah mengantongi izin penelitian dari komisi etika pelayanan penelitian kesehatan.
"Cuma RSPAD menjelaskan dengan baik dan kita dibuat mengerti tentang prosesnya, lalu akhirnya Sabtu minggu lalu kami ke RSPAD untuk diambil plasma darahnya," tambahnya.
• Ternyata Sosok Ini yang Tawari Luna Maya Uang Ratusan Juta Buat Jadi Teman Jalan: Sorry Gak Jualan!
Hal lain yang membuat Ratri akhirnya yakin adalah karena sejumlah negara yang kabarnya sukses dengan metode tersebut.
Di samping itu, ia juga melihat perkembangan penularan Virus Corona di Indonesia yang semakin meningkat.
Karena akan berdampak positif bagi penyembuhan atau setidaknya bagi penelitian vaksin Covid-19, Ratri dan keluarganya pun akhirnya yakin dan bersedia menjadi donor plasma darah.
"Tentang Covid-19 ini kan setiap hari selalu ada perkembangan baru, nah kemudian waktu kita mengatakan iya itu juga karena kita sama pihak RSPAD itu sudah semakin yakin bahwa ini bisa berguna," tutur Ratri.
"Dan di negara lain pun kita denger mereka sudah melakukan teknik ini dan bisa menyembuhkan."
"Lalu aku ya oke deh boleh, karena pasti ini dampaknya positif dan membantu penyembuhan dan penelitian vaksinnya kenapa tidak," tandasnya.
Simak videonya mulai dari menit ke 05.40:
Berikut Penjelasan Metode Plasma Darah
Di kanal yang sama, Wakil Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat RSPAD Gatot Soebroto, Brigjen A Budi Sulistya, menjelaskan mekanisme terapi plasma darah sebagai satu metode penyembuhan pasien Covid-19.
Dalam uji klinis saat ini, Brigjen Budi menyebut RSPAD telah mengantongi izin penelitian dari komisi etika pelayanan penelitian kesehatan.
Kini, RSPAD juga telah melakukan uji coba sampel kepada beberapa pasien Covid-19.
Namun, tahap tersebut baru sebagai uji klinis dan belum diketahui sejauh mana efektifitasnya terhadap pasien Virus Corona.
"Kami sampaikan bahwa tim peneiliti sudah mengantongi izin etik untuk melakukan pelayanan dan penelitian," ujar Brigjen Budi dikutip dari kanal Kompas TV, Rabu (22/4/2020).
"Saat ini kami sudah melakukan beberapa proses pengambilan sampel dari beberapa donor sesuai protokol penelitian kami sudah memberikan kepada pasien," tambahnya.