Kisah Militer RI
Perompak GAM Pernah Ditipu Mentah-mentah oleh Satuan Elite Kopaska TNI AL di Misi Pembebasan Sandera
Perompak GAM Pernah Ditipu Mentah-mentah oleh Satuan Elite Kopaska TNI AL di Misi Pembebasan Sandera
Saat itu tim lain di Jakarta yang bertugas mengawasi penyadapan telepon mendeteksi lokasi nomor tersebut sudah berpindah ke kawasan Lhoksumawe.
• Pandemi Covid-19, Odua Weston Jambi Hotel Tetap Buka, Bahkan Sediakan Layanan Delivery
• Begini Sejarah Bank 9 Jambi, Mulai Dibentuk Tahun 1959
• Harga Gula Pasir Tak Stabil, Tak Semua Komoditas Bisa Ditanam di Jambi
Artinya, si anggota separatis ini sudah mendekati bank. Tepat seperti yang diharapkan!
Merasa kesempatan tidak datang 2 kali, Tim Kejar Kopaska langsung berkoordinasi dengan pihak bank dan membagi tugas.
Satu anggota tim langsung berganti peran menjadi teller bank, sedangkan anggota tim lainnya menyamar menjadi nasabah.
Waktu terus berjalan, anggota tim mulai cemas, jangan-jangan buruannya keburu tahu kalau dirinya masuk jebakan.
Di tengah rasa khawatir yang menggantung di hati, tiba-tiba orang yang ditunggu-tunggu datang.
Ia masuk dengan santai, Tim Kejar juga berusaha keras untuk memainkan perannya bak pemain teater, si Teller melayani layaknya Teller, dan si nasabah berlagak layaknya nasabah.
“Sebentar ya, pak, sistemnya agak bermasalah. Tunggu sebentar,” kata si Teller yang berusaha mengulur waktu. Si target manggut-manggut saja.
Saat sedang menunggu itulah beberapa ‘nasabah’ langsung menyergap target yang bernama Syafrizal Sofyan itu.

Setelah diinterogerasi, Syafrizal Sofyan mengaku hanya keponakan dari Budiansyah alias Jepang, salah satu pimpinan kelompok penyandera yang menjadi incaran utama Kopaska.
Sofyan hanya ditugaskan sang paman untuk mengambil uang tebusan.
Setelah ditangkap, Kopaska memerintahkan Sofyan untuk menelepon si paman untuk mengabari bahwa uang sudah diambil dan tawanan dapat dilepaskan.
Empat hari disandera si nahkoda dan KKM akhirnya dibebaskan.
Begitu dilepas, Jepang baru curiga kenapa kemenakannya tidak kunjung tiba. Jarak Lhokseumawe ke Perlak agak jauh memang, sekitar 2,5 hingga 3 jam perjalanan darat.
Itu pun kalau jalannya mulus. Tapi tentu tak sampai seharian, maka tak heran jika Jepang mulai curiga.
Jepang kemudian membuat laporan orang hilang ke kantor polisi.