Pemulung di Malang Jeli Lihat Peluang Budidaya Porang, Tiga Tahun Kemudian Duitnya Miliaran

Awalnya Paidi bukan apa-apa, hanya pemulung biasa. Namun suatu hari matanya terbuka dan melihat peluang besar. Akhirnya Paidi kini memiliki omzet mili

Editor: Duanto AS
(KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi)
Umbi porang - Paidi, warga Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun menunjukkan umbi porang yang akan diekpsor ke luar negeri. Paidi sukses mengembangkan porang hingga mengubah nasibnya pemulung menjadi milyader. 

Harapan ke depan, makin banyak petani yang bertanam sehingga bisa berangkat umrah.

Sementara itu, Kepala Desa Kepel Sungkono menyatakan, banyak warganya ikut menanam porang karena terinspirasi dengan kisah sukses Paidi.

Dua tahun terakhir, hampir 85 persen warga di Desa Kepel menanam porang.

Warga tertarik menanam porang karena harganya yang terus naik dan penanamannya yang lebih mudah.

Sebelumnya, warga setempat banyak mengandalkan bertani cengkeh dan durian.

Namun, nilai hasil panen tidak sebesar jika dibandingkan dengan porang.

“Tahun lalu penjualan porang di desa kami tembus hingga Rp 4 miliaran. Warga yang memiliki lahan seluas satu hektar bisa meraih untung hingga Rp 110 juta,” kata Sungkono.

Sungkono mengatakan, dengan revolusi pola tanam baru, umbi porang yang dihasilkan jauh lebih banyak dibandingkan dengan penanaman di bawah tegakan.

Perbandingannya mencapai enam kali lipat dibandingkan dengan pola tanam konvensional.

Usahanya Banyak Tutup, Inul Daratista Kempat Kempot Berjuang Demi Karyawannya: Pikirkan Nasib Mereka

“Dengan menanam porang, warga cukup nandur sepisan, panen selawase (tanam sekali, panen selamanya),” ujar Sungkono. 
Untuk membantu petani mengembangkan porang, Desa Kepel memiliki badan usaha milik desa (bumdes) yang akan mengurusi porang mulai pembibitan biar bisa jual sendiri.

Tak hanya itu, bumdes juga siap memberikan pinjaman modal kepada petani yang ingin mengembangkan porang.

Ribuan irisan porang dijemur di halaman rumahn Hartoyo, Rabu ( 3 / 5 / 2017) sore. (Muhlis Al Alawi/kompas.com)
Ribuan irisan porang dijemur, Rabu ( 3 / 5 / 2017) sore. (Muhlis Al Alawi/kompas.com) ()

"Kalau petani jual sendiri, harganya bisa dimainkan tengkulak," kata Sungkono.

Untuk pengembangan porang, Bupati Madiun Ahmad Dawami yang biasa akrab disapa Kaji Mbing mengharapkan semua petani mengembangkan porang menyusul adanya investasi besar pabrik porang di Madiun.

Dengan demikian, semua petani bisa menanam porang dan bekerja sama pabrik olahan.

"Dan tidak akan terjadi petani menanam, pabrik akan membeli dengan harga yang murah," ujar Kaji Mbing.

Ia menambahkan, budidaya tanaman porang juga dikembangkan di kecamatan lain sesuai dengan potensi geografisnya.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kabupaten Madiun Joko Lelono menyatakan, kesuksesan warga Desa Kepel mengembangkan porang menjadikan desa itu masuk empat besar dalam lomba desa se-Jawa Timur tahun ini.

Desa Kepel mampu menyisihkan 7.724 desa di seluruh Jawa Timur. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Paidi, Mantan Pemulung Beromzet Miliaran Setelah Sukses Tanam Porang"

Di Balik Mundurnya Adamas Belva Devara dari Stafsus Presiden dan Modal Singapura di Ruangguru

Obrolan Kakak Adik, Yuni Shara Badminton Pakai Kaus Putih Celana Ketat, Malah Joget di Lapangan

Download Lagu MP3 Dangdut Koplo Terbaru dari Nella Kharisma, Didi Kempot hingga Via Vallen Nonstop!

Download MP3 Lagu Campursari Full Album Didi Kempot, Tersedia Lagu Dangdut Koplo dari Sang Maestro

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved