Di Balik Mundurnya Adamas Belva Devara dari Stafsus Presiden dan Modal Singapura di Ruangguru
Nama Ruangguru sedang menjadi buah bibir. Perusahaan rintisan teknologi bidang pendidikan itu termasuk satu dari delapan mitra platform digital ...
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Setelah beberapa hari menjadi polemik panas, Adamas Belva Devara akhirnya mundur.
CEO Ruangguru, Adamas Belva Devara, akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari posisi Staf Khusus Presiden Jokowi setelah keterlibatan perusahaannya dihujani kritik oleh publik karena mendapat proyek pelatihan pra kerja.
Melansir Kontan.co.id, Belva mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi Staf Khusus Presiden melalui sebuah postingan di akun Instagram, Selasa, 21 April 2020.
Dia juga sudah menyampaikan surat pengunduran dirinya dari posisi staf khusus kepada Presiden Joko Widodo tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada 17 April 2020.
• Lowongan Kerja MRT Jakarta, Butuh Lulusan dari SMA, Begini Syarat dan Posisi yang Diperlukan Segera
• 5 Menu Sahur di Hari Pertama Puasa Ramadan 1441 H, Bisa Tahan Seharian Menahan Lapar Sampai Berbuka
• Dalam Bahaya Serius, Dikabarkan Kim Jong Un Sakit Parah, Intelijen Amerika Sampai Sebut Begini
Terkait kontroversi ini, Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO) menyatakan, proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan.
Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.
Namun, Belva mengatakan, dirinya mengambil keputusan yang berat ini karena dia tidak ingin polemik mengenai asumsi/persepsi publik yang bervariasi tentang posisinya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan.
Menurutnya, hal ini dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19.
"Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya," kata dia, Selasa (21/4/2020).
Di balik modal asing dari Singapura
Nama Ruangguru sedang menjadi buah bibir. Perusahaan rintisan teknologi bidang pendidikan itu termasuk satu dari delapan mitra platform digital program Kartu Prakerja.

Dalam artikel Kontan berjudul Polemik baru: Ruangguru ternyata perusahaan asing dari Singapura, disebutkan keterlibatan Ruangguru di program Kartu Prakerja disorot karena salah satu pendiri sekaligus Direktur Utama Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, saat ini menjadi salah satu staf khusus Presiden Joko Widodo.
Posisi Belva sebagai “pejabat publik” dan keterlibatan Ruangguru di proyek pemerintah tersebut dinilai berbau konflik kepentingan.
Secara umum, program Kartu Prakerja adalah program subsidi dari pemerintah bagi kalangan pencari kerja maupun korban PHK.
Setiap pemilik Kartu Prakerja akan mendapatkan total manfaat dana senilai Rp 3,55 juta.