Jadi Korban PHK Diusir Istri Hingga Nekat Mencuri Tabung Gas, Seorang Pria di Bogor Dihajar Massa

Gara-gara butuh uang untuk makan seorang pria babak belur dihajar massa setelah ketahuan mencuri tabung gas LPG.

Editor: Heri Prihartono
www.suarakutim.com
Ilustrasi dikeroyok massa 
 

TRIBUNJAMBI.COM, BOGOR - Gara-gara butuh uang untuk makan seorang pria babak belur dihajar massa setelah ketahuan mencuri tabung gas LPG.

Peristiwa tersebut terjadi di Tamansari, Bogor,  pria itu dikeroyok oleh masyarakat setelah kepergok mencuri tabung gas LPG di warung kelontong.

Pria bernama Oma (30), warga Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat tersebut nekat mencuri karena  terdesak kebutuhan hidup.

Wakil Bupati Bungo Tegaskan Hukuman Berat Bagi Agen yang Memainkan Harga Gas Selama Ramadan

Sebelumnya, Oma adalah karyawan di salah satu pabrik sandal.

Kronologi pencurian

Aksi pencurian yang pertama kali itu digagalkan warga lantaran jeritan korban mengundang perhatian.

Oma pun terpergok saat sedang mengambil tabung gas sehingga membuatnya tak bisa melarikan diri.

Akibatnya, ia terkepung kemudian dihakimi massa hingga babak belur di lokasi.

BREAKING NEWS Update Virus Corona 21 April 2020, Jumlah Positif Corona di Jambi Jadi 8 Orang

Pelaku langsung dibawa ke Polsek Tamansari beserta barang bukti.

Mengaku terpaksa mencuri

Oma yang diketahui sehari-hari sebagai pekerja pabrik ini mengakui bahwa perbuatanya itu terpaksa lantaran tidak memiliki uang untuk membeli makan buat istri dan anaknya.

"Sebenarnya saya enggak mau (nyuri) tapi kasihan sama anak istri belum makan. Anak ada empat," kata dia kepada wartawan.

Diusir istri dari rumah

Oma mengungkapkan, sebelum mencuri tabung gas ia sempat bertengkar hebat dan diusir dari rumah oleh istrinya, Jumat 17 April 2020.

Tak tahan dengan ocehan istri dan tangisan sang anak membuatnya putus asa.

Lebih-lebih, tempat kerjanya sudah gulung tikar akibat dampak dari aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terkait virus corona atau Covid-19.

"Awalnya bertengkar sama istri gara-gara disuruh cari uang kalau enggak pulangnya dimarahin terus, akhirnya terpaksa ngambil tapi saya sempat ragu juga waktu itu. Ngambil enggak ngambil enggak, akhirnya ngambil dan ini baru pertama kali," ungkapnya.

"Tiga minggu enggak kerja pabrik tutup karena virus (corona) itu jadi terpaksa (mencuri) juga dan tabung gas sudah dibalikin lagi, saya sempat lari waktu itu karena terpojok akhirnya ditangkap dan dipukulin massa," imbuhnya.

Belum berani pulang ke rumah

Oma mengaku sampai hari ini tidak berani pulang menemui istri dan empat anaknya di Kecamatan Tamansari, karena belum memiliki uang.

Dia pun terpaksa harus tinggal bersama orangtuanya di Kecamatan Cijeruk.

Keterangan polisi

Dihubungi Kompas.com, Kapolsek Tamansari Ipda Kusnadi membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Kampung Cimanglit, RT 004/RW 001, Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (17/4/2020).

Kusnadi mengatakan bahwa pria tersebut tinggal bersama istri dan empat anaknya.

Kondisi kesulitan ekonomi dan kebutuhan hidup memaksanya untuk pertama kali mencuri.

Awalnya, lanjut dia, polsek mendapat laporan pencurian kemudian memerintahkan untuk mengecek kediaman pria tersebut dan mencari tahu kondisi sebenarnya.

Setelah diperiksa, keterangan pria tersebut ternyata benar adanya hingga akhirnya polisi memanggil kedua orangtua pelaku.

"Iya benar (pencurian) tapi itu sudah diserahkan ke keluarganya. Latar belakang kasus ini setelah kita periksa si pelaku lapar setelah di PHK karena corona dan bingung mau cari makan ke mana," ujar dia.

Korban memaafkan

Namun, saat akhirnya tertangkap dan ketahuan mencuri, pria tersebut dimaafkan oleh korban dan bahkan diberi bantuan.

Menurutnya, korban atas nama Kokom merasa iba melihat seorang bapak-bapak mencuri karena lapar, bahkan ia tak tega memperkarakan ke pihak kepolisian.

"Secara persuasif kita panggil keluarganya karena pelaku ini kan baru di PHK juga. Jadi akhirnya ada kesepakatan antara korban dan pelaku ini. Korban (Kokom) bahkan ngasih sembako karena merasa iba melihat pelaku ini di PHK, jadi enggak diperpanjang lagi kasusnya dan sudah selesai, pelaku juga udah aman di rumah ibunya," bebernya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan di Tribunnews.com


Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved