Sejarah Indonesia
Istri Soekarno, Ratna Sari Dewi Diberi Tiga Pilihan Mengejutkan oleh Soeharto Saat Tragedi G30 S PKI
Istri Soekarno, Ratna Sari Dewi Diberi Tiga Pilihan Mengejutkan oleh Soeharto Saat Tragedi G30 S PKI
Dewi disebut begitu gembira dengan pelarangan terhadap PKI dan penahanan terhadap Soebandrio.
Pada tanggal 15 Maret 1966, Dewi merencanakan jamuan makan malam untuk merayakan pelarangan terhadap PKI.
• Nasib China, Dampak COVID-19, 40 Negara Gugat Negeri Tirai Bambu ke Pengadilan AS, PBB Juga Didesak
• Bantu Warga Terdampak Corona, Bupati Masnah Minta Penyaluran Sembako Harus Tepat Sasaran
• Benarkah Virus Corona atau COVID-19 Bisa Menular Lewat Kentut, Alasannya? Simak Penjelasan Dokter
• Cegah Penyebaran Covid-19, Kapolres Tanjab Barat Pastikan Perbatasan Riau-Jambi Dijaga Ketat
Namun, acara tersebut dibatalkan karena Soekarno marah besar ketika mendengar rencana itu.
Aiko juga menceritakan, pada tanggal 20 Maret 1966, Soeharto pernah bermain golf dengan Dewi.
Menurut pemberitaan media Jepang, Asahi Shimbun, tanggal 23 Maret 1966, saat bermain golf, Soeharto mengusulkan tiga opsi kepadanya sehubungan dengan nasib suaminya nanti.
Pertama, pergi ke luar negeri untuk beristirahat.
Kedua, tetap tinggal sebagai presiden sebulan saja.
Ketiga, mengundurkan diri secara total.
Soeharto merekomendasikan opsi pertama dan menyarankan Jepang atau Mekkah sebagai tempat peristirahatan.
"Belakangan, Dewi memberikan kesaksian kepada saya bahwa begitu mendengar tiga opsi saran Soeharto itu, Dewi menyadari bahwa ia dan suaminya telah kalah dalam pertandingan ini," tulis Aiko.
Bu Tien Marah Besar
Ibu Tien marah besar ketika tahu suaminya Soeharto bertemu dengan istri Soekarno
Peristiwa G30S 1965 benar-benar mengoyak kestabilan politik dan keamanan negara Indonesia.
Tak pelak si Bung Besar Soekarno jadi ikut bertanggung jawab atas peristiwa pemberontakan PKI itu.
Hingga turunlah Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang kontroversial tersebut.