Lihat Google Doodle Thank you coronavirus helpers, Kisah Para Penolong di Tengah Covid-19

Lihat Google Doodle Thank you coronavirus helpers. Apa keunikan tampilan selama beberapa hari terakhir ini? Baca tulisan berikut ini.

Editor: Duanto AS
(Google)
Google Doodle Thank You Coronavirus Helpers. 

Lihat Google Doodle Thank you coronavirus helpers. Apa keunikan tampilan selama beberapa hari terakhir ini? Baca tulisan berikut ini.

TRIBUNJAMBI.COM - Tampilan Google Doodle hari ini berbeda dengan biasanya.

Sejak minggu lalu, Google menampilkan serangkaian doodle sebagai tanda ucapan terima kasih untuk garda terdepan yang melawan pandemi Covid-19 akibat virus Corona.

Kini, Google melanjutkan aksi simpatiknya dengan doodle Thank You Coronavirus Helpers.

Berdampak Virus Corona Covid-19, Raffi Ahmad Akui Acaranya di TV Berkurang: Tinggal Dua Program

Virus Corona Bisa Mati dengan Sendirinya? Benarkah? Begini Penjelasan dari Dokter, Penting Dibaca

Si Cantik Ika Maharani Jadi Relawan Sopir Ambulans Pasien Covid-19, Awalnya Jadi Perawat

Doodle Thank you coronavirus helpers ini menjadi akhir kampanye dukungan moril kepada semua pihak yang berada di garis depan, yang diinisiasi Google sejak 6 April lalu.

Dalam doodle tersebut, logo Google yang menghiasi halaman Google.com dihiasi dengan ilustrasi sejumlah profesi, seperti dokter, polisi, sopir angkutan umum, pemadam kebakaran, petugas kebersihan, koki, tenaga pengajar, dan sebagainya.

Profesi-profesi itu ditampilkan bergantian, setelah digilir ditampilkan dalam sepekan terakhir.

Menurut Google, ini merepresentasikan bagaimana semua elemen masyarakat bahu-membahu saling menolong di masa sulit ini.

"Covid-19 terus memberikan imbas kepada banyak komunitas di dunia, orang-orang kini menjadi lebih bersatu padu saling membantu," tulis Google dalam situs resmi Google Doodle.

"Kami meluncurkan serangkaian Doodle untuk menghormati mereka yang berada di garis terdepan," lanjut Google.

Huruf G yang ada di depan mewakili masyarakat di seluruh dunia, mengirim "cinta" dalam bentuk ikon/tanda hati ke huruf-huruf lainnya, yang mewakili para pekerja di garis depan.

Doodle berseri ini jarang dibuat oleh Google, kecuali ada event-event khusus besar yang sedang terjadi, seperti Olimpiade dan Piala Dunia.

Satu di antara kisah inspiratif tentang Ika Dewi Maharani, perempuan perawat yang menjadi sopir ambulans.

Perempuan berparas cantik ini menjadi satu-satunya sukarelawan medis perempuan yang bekerja bersama Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Sehari-harinya, Ika Dewi Maharani bertugas sebagai sopir ambulans.

Angka kasus Covid-19 di Jakarta yang semakin melonjak tinggi, ditambah dengan jumlah petugas ambulans yang kurang memadai, menjadi alasan IKa Dewi memutuskan terjun sebagai relawan.

"Dengan keahlian yang saya miliki, saya bisa menyetir, saya basic perawat, jadi pas saya sesuai dengan panggilan hati, dengan kemampuan yang saya punya, saya harus melayani," ujar Ika dalam konferensi pers via onlinedi Graha BNPB, Jakarta, Kamis (16/4/2020).

 Update Virus Corona 16 April 2020 di Dunia, Bandingkan Kematian Amerika, Iran dan Korea Selatan

 Jaga Ketat, Masuk Kota Padang Harus Ber KTP Padang, Jika PSBB yang Diajukan Sumatera Barat Disetujui

 Perjalanan 6 Positif Covid-19 di Jambi - Lokasi Perawatan-Tanggal Dinyatakan Positif Virus Corona

Ika Dewi selama ini tergabung dalam sebuah asosiasi profesi perawat Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI).

Ika sendiri berasal dari Maluku Utara dan menimba ilmu dengan kuliah di Surabaya.

Saat ini Ika menjalani hidup di mess yang disediakan BNPB, dan bertugas di rumah sakit Universitas Indonesia.

Sebenarnya, menangani pasien di rumah sakit menjadi hal biasa bagi Ika Dewi.

Namun mengantarkan pasien ke rumah sakit menjadi persoalan lain. 
Dia mengaku menjadi sopir ambulans merupakan pengalaman pertama dalam hidupnya.

"Untuk ambulans baru pertama kali di dalam hidup saya. Tapi ya gitu, ternyata di ambulans tidak semudah yang kita bayangin," kata Ika.

"Sudah bunyikan sirine, tapi kadang orang-orang di sekitar kita tidak peka untuk memberikan jalan buat kita karena kita mengangkut pasien, ya untung ada orang dengan kesadaran memberikan jalan, jadi kita tetap dengan cepat membawa pasien ke tempat yang dirujuk," ujarnya.

Mengemban tugas mengantarkan pasien dalam pengawasan (PDP) atau pun pasien positif Covid-19 membuat Ika berisiko besar terinfeksi virus corona.

Dalam menjalankan tugasnya itu, dia mengatakan, safety adalah kunci utama.

Menggunakan alat perlindungan diri (APD) menjadi wajib bagi Ika sebelum berangkat bertugas. Tidak hanya agar dirinya aman, tetap juga agar para pasien tetap aman.

Meski telah mengenakan APD, sebagai manusia biasa, Ika mengaku perasaan takut ada dalam dirinya, namun semangat kemanusiaan yang dia rasakan jauh lebih tinggi.

"Rasa takut ada pasti, cuma ini harus kita lihat lagi, ini adalah tugas bagi kita sebagai relawan medis, kita harus menangani pasien dari awal sampai akhir pasien itu kita harus tangani," ujar dia.

Untuk menjaga imunitas tubuh sebagai cara untuk melawan virus corona, di tengah shift 12 jam yang dia jalani, Ika selalu menyempatkan diri untuk makan teratur dan istirahat yang cukup.

"Shift pagi dari jam 7 sampai jam 7 malam, itu pertama harus makan dulu. Selesai absen kita makan, ada panggilan untuk kita rujuk. Setelah itu selesai, baru kita makan, yang penting makan harus sehari tiga kali, multivitamin, dan susu," kata dia.

Dengan usaha terbaiknya mengabdikan dirinya sebagai sukarewalan COVID-19, Ika berharap pandemi tersebut dapat segera berakhir.

"Dengan kita mengabdikan diri sebagai relawan kita harap penanggulangannya ini semakin cepat, jadi bencana ini cepat akan berakhir," ujar Ika Dewi.

Dikompilasi dari artikel Kompas.com bejudul "Cerita di Balik Doodle "Thank You Coronavirus Helpers" di Google Hari Ini" dan Tribunnews.com dengan judul Kisah Ika Dewi Maharani, Relawan Perempuan Satu-satunya yang Jadi Sopir Ambulans di RS Covid-19

 Rahasia Suara Gitar Rhoma Irama, Sejak 1973 Raja Dangdut hanya Pakai 3 Merk, Cek Keistimewaannya

 Kumpulan Lagu Rhoma Irama Lengkap sejak 1963 s/d 2015 Lengkap, Cek Tembang Favoritnya

 Kisah Cinta Istri Rhoma Irama yang Berdarah Jerman, Ricca Rachim Setia Temani Raja Dangdut

Berlaku Mulai Hari Ini, Simak Cara Melihat IMEI HP Kamu Lewat Ponsel, Android dan iOS, segera Cek

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved