Virus Corona
Kapan Vaksin Virus Corona Tersedia? Terungkap 5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Vaksin Covid-19
Ilmuwan dari berbagai negara berupaya menciptakan vaksin yang mampu menyembuhkan virus corona, diantaranya dari Indonesia.
"Sesuai dengan tugas yang diberikan kepada kami, kami akan membuat seed (bibit) vaksin, skala laboratorium. Itu kurang dari satu tahun. Kalau sudah skala laboratorium kami akan berikan ke industri, untuk ditingkatkan ke industrial scale, untuk uji klinik dan sebagainya.
"Jadi perjalanannya masih cukup panjang sih."
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) mengatakan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5,3 miliar untuk pengembangan vaksin.
2. Kapan vaksin Covid-19 akan tersedia?
Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Biofarma, Neni Nurainy, menjelaskan bahwa proses pembuatan vaksin biasanya membutuhkan waktu lima tahun sejak mendapatkan bibit vaksin skala laboratorium.
Itu karena vaksin harus melalui tiga fase uji klinis untuk memastikan keamanan, respons imunogenisitas, dan khasiatnya, katanya.
Namun dalam keadaan darurat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membolehkan dua fase uji yang terakhir dilewat, sehingga vaksin bisa lebih cepat diproduksi massal.
Neni menjelaskan, dalam fase 1 dilakukan uji keamanan vaksin dalam populasi yang kecil; fase 2 adalah uji keamanan dan respon imun dalam populasi yang lebih besar; fase 3 uji keamanan, respon imun, dan khasiat vaksin dalam jumlah populasi yang lebih besar lagi.
"Jadi fase 2 dan fase 3 bisa kita skip. Bukan berarti skip itu hilang, maksudnya fase 1 fase 2 itu paralel, sambil jalan, sambil dimanufaktur dan bisa diberikan ke populasi yang lebih banyak," kata Neni kepada BBC News Indonesia.
Dengan kondisi ini, Neni mengatakan jika tak ada halangan, Indonesia bisa memproduksi massal vaksin Covid-19 paling cepat tahun 2021.
"Saya tidak bisa menjanjikan ya ini Biofarma, tapi secara global bahwa biasanya preklinis membutuhkan waktu sekitar empat bulan, kemudian masuk ke fase uji klinis satu sekitar dua bulan setengah sampai tiga bulan, kemudian manufacturing sekitar dua bulan, jadi sembilan sampai sepuluh bulan lah dari tempat Pak Amin itu (bibit vaksin).
"Jadi memang kita sih tidak menjanjikan banyak. Kalaupun ini berhasil, berarti vaksin itu baru akan ada kalau kita menggunakan resource kita sendiri saat ini, mungkin 2021."
3. Mengapa Indonesia perlu membuat vaksin sendiri?
Menurut Kepala Konsorsium Penelitian dan Inovasi Covid-19 Kemenristek, Profesor Ali Ghufron Mukti, Indonesia perlu membuat vaksin sendiri supaya tidak bergantung kepada negara lain.
Ia mengatakan pandemi telah menggangu rantai suplai global sehingga banyak negara berebut untuk membeli obat dan alat-alat kesehatan.