Deretan Perilaku & Tindakan Kriminal Mike Tyson, Seksual Menyimpang-Gigit Telinga Evander Holyfield
Di dalam ring, Mike Tyson adalah bintang terbesar di dunia tinju dan petarung yang paling ditakuti. Sedangkan di luar ring dia harus berjuang
Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
lihat foto
TRIBUNJAMBI.COM - Siapa yang tak kenal Mike Tyson, juara dunia tinju kelas berat yang hidupnya penuh kontroversi.
Kehidupan petinju kelas berat, Mike Tyson, lebih bergejolak daripada kebanyakan orang.
Di dalam ring, Mike Tyson adalah bintang terbesar di dunia tinju dan petarung yang paling ditakuti.
Sedangkan di luar ring dia harus berjuang untuk mengatasi narkoba dan depresi yang dialami.
Kehidupan Mike Tyson juga mengalami perubahan yang drastis dari sisi keuangan.
Ia lahir sebagai anak miskin, lalu menjadi pemain tinju yang kaya raya dan nantinya apa lagi?
Mike Tyson menjalani kehidupan yang kompleks.
Ia pernah menggigit telinga Evander Holyfield.
Menendang kepala promotor Don King.
Dan menyuap penjaga kebun binatang agar ia boleh bergular dengan gorila silverback.
• Daftar 12 Makanan Bernutrisi untuk Tubuh, Cek Manfaat Buah dan Sayur yang Tak Banyak Diketahui Ini
• Pukulan Mematikan Mike Tyson, Menang di Ronde Pertama Lawan Tak Mampu Berdiri
Mike Tyson diadili di Indiana dengan tuduhan perkosaan atas peserta pertandingan Miss Black America tahun 1991 yang bernama Desiree Washington pada 27 Januari 1992.
Tyson dinyatakan bersalah melakukan perkosaan pada 10 Februari dan dipenjara selama 3 tahun. (Menurut hukum Indiana, seorang tertuduh yang dinyatakan bersalah melakukan kejahatan harus langsung menjalani masa hukuman di penjara segera setelah hukuman dijatuhkan).
Akibatnya, Tyson tidak bertarung lagi hingga 1995.
Sebagai pertarungan pembukaan setelah ia keluar dari penjara, ia melawan Peter McNeeley pada Agustus dan mengalahkan Buster Mathis Jr. dalam tiga ronde pada Desember 1995.
Pada Maret 1996 Tyson memenangkan sebuah sabuk kejuaraan ketika merebut gelar WBC dari Frank Bruno yang berat langkah dalam tiga ronde.
