Virus Corona

Update Terbaru Virus Corona Covid-19 Indonesia dan Dunia, Tanah Air Bertambah, Amerika Peringkat 1

Kasus positif virus corona atau corona virus disease 2019 (covid-19) di Indonesia terus bertambah.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
https://www.medscape.com/
Coronavirus atau Covid-19 

TRIBUNJAMBI.COM - Kasus positif virus corona atau corona virus disease 2019 (covid-19) di Indonesia terus bertambah.

Pertambahan kasus positif di Indonesia cukup signifikan.

Hingga Kamis (16/4/2020) pukul 12.00 WIB, terjadi penambahan 380 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Kasus baru itu menyebabkan total ada 5.516 kasus Covid-19 di Tanah Air, sejak kasus ini muncul pada 2 Maret 2020.

MEREKA Melawan dan Meredam Covid-19 di Tempat Pengungsian yang Ditempati 200 Orang

Tangani Dampak Corona, Pemprov Akan Beri Bantuan Sembako Selama 4 Bulan

Pemerintah menyatakan bahwa masih terjadi penularan virus corona di masyarakat yang membuat jumlah pasien Covid-19 kembali bertambah.

Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Kamis sore.

"Konfirmasi positif coronavirus atau Covid-19 dari pemeriksaan PCR menjadi 5.516 orang," ujar Achmad Yurianto.

Dalam periode yang sama, menurut Yuri, terjadi penambahan 102 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Penambahan itu menyebabkan jumlah total pasien yang dinyatakan sembuh dan negatif virus corona berdasarkan dua kali pemeriksaan ada 548 orang.

Namun, Yurianto menyatakan, masih ada kabar duka dengan penambahan 27 pasien Covid-19 di Indonesia yang meninggal dunia.

"Meninggal bertambah 27 orang, sehingga total meninggal menjadi 496 orang," ujar Achmad Yurianto.

Data pemerintah juga memperlihatkan bahwa dalam periode yang sama sudah ada 34.975 orang yang menjalani pemeriksaan laboratorium.

Dari jumlah tersebut, juga ada 29.459 orang yang hasilnya negatif virus corona.

Adapun total spesimen yang diperiksa mencapai 39.706. Artinya, satu orang bisa diambil lebih dari satu spesimennya untuk diperiksa.

Selain itu, sejauh ini ada 169.446 orang dalam pemantauan (ODP) dan 11.873 pasien dalam pengawasan (PDP).

Kasus Covid-19 di Indonesia sudah tercatat ada di semua provinsi di Tanah Air. Secara lebih rinci, ada 202 kabupaten/kota yang terdampak Covid-19.

Yurianto pun mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran sosial akan penyakit Covid-19.

Caranya, pastikan kita semua menjaga diri agar tidak tertular atau menularkan virus corona ke orang lain.

Selain itu, masyarakat diminta untuk membantu para pasien yang melaksanakan isolasi mandiri.

"Hargai dan bantu mereka yang sedang melaksanakan isolasi mandiri. Jangan melakukan diskriminasi terhadap pasien Covid-19 yang sudah sembuh," kata Yurianto.

"Tidak boleh menolak jenazah Covid-19, tunjukkan bahwa ini nilai-nilai kemanusiaan kita," ujar dia.

Ini Identitas dan Alamat Pasien 07 Positif Corona Provinsi Jambi, Usia 48 Tahun

Rektor Unja Uji Kompetensi Calon Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Meningkat Tajam

Kasus virus corona pertama kali dilaporkan terdeteksi di Wuhan, China, pada 31 Desember 2019.

Kini, setelah lebih dari 100 hari, virus corona jenis baru penyebab Covid-19 tersebut telah menyebar ke hampir seluruh negara di dunia.

Pada Rabu (15/4/2020), kasus infeksi virus corona memasuki angka 2 juta.

Hingga hari ini, Kamis (16/4/2020) pagi, melansir data Worldometers, kasus Covid-19 tercatat 2.081.733 kasus.

Kasus infeksi virus corona dilaporkan menyentuh angka 1 juta kasus pada 3 April 2020.

Hampir dua pekan kemudian, sekitar 12 hari, kasus menjadi naik 2 kali lipat. Terjadi penambahan kasus yang signifikan, lebih dari 1 juta kasus. 

Berikut perkembangan data kasus virus corona pada 3 April 2020 dan 16 April 2020:

3 April 2020

Kasus infeksi: 1.013.709 orang

Meninggal dunia: 52.975 orang

Pasien sembuh: 212.015 orang

16 April 2020

Kasus infeksi: 2.081.733 orang

Meninggal dunia: 134.499 orang

Pasien sembuh: 509.858

Melihat perkembangan kasus Covid-19, WHO telah mengingatkan negara-negara yang memberlakukan kuncian untuk tak terburu-buru melakukan pelonggaran atau mengakhiri lockdown.

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Sabtu (11/4/2020), Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengingatkan bahwa Covid-19 bisa "bangkit mengerikan" jika lockdown dicabut terlalu cepat.

Ia menekankan, setiap negara harus berhati-hati jika ingin mencabut aturan penguncian.

Minum Alkohol Bisa Berisiko Terkena Virus Corona, WHO Minta Pemerintah di dunia Lakukan Ini

Kasus di AS naik signifikan

Amerika Serikat mencatatkan kenaikan kasus infeksi virus corona yang cukup signifikasi. Awal April lalu, AS melaporkan 243.970 kasus dan angka kematian 5.883 orang.

Data terakhir, kasus di AS mencapai 644.025 dengan 28.517 orang meninggal dunia.

Dengan angka ini, lebih dari 30 persen kasus Covid-19 berada di AS. New York merupakan kota di AS dengan angka kasus tertinggi.

Selain New York, kota yang juga memiliki jumlah kasus banyak adalah New Jersey. 

Adapun Kota Washington yang lebih awal mendeteksi wabah, saat ini terlihat telah mampu menekan kasus.

Salah satunya di tandai dengan dikembalikannya tempat tidur darurat milik rumah sakit angkatan darat yang sebelumnya digunakan untuk persiapan apabila kasus memuncak.

Sementara itu, selain AS negara yang juga mencatatkan kasus Covid-19 cukup tinggi adalah Italia dan Spanyol.

Kasus di Italia kini berjumlah 165.155 dengan 21.645 orang meninggal dunia.

Adapun, Spanyol mencatatkan 180.659 kasus dan 18.812 orang meninggal dunia.

Kasus di berbagai benua

Eropa

Jika dilihat secara keseluruhan, total kasus di Benua Eropa paling tinggi di antara benua lainnya yaitu 970.757 kasus, denganangka kematian 88.319 orang, dan 257.966 orang sembuh.

Negara dengan angka kasus tinggi di Eropa tersebar di Spanyol, Italia, Perancis, Jerman dan Inggris.

Pada 27 Maret 2020, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dikonfirmasi positif terjangkit Covid-19.

Ia sempat menjalani isolasi mandiri di rumah selama 10 hari. Pada 5 April 2020, Boris menjalani peawatan di rumah sakit dan masuk ruang ICU pada 6 April 2020.

Sepekan menjalani perawatan, Boris akhirnya keluar rumah sakit dan melanjutkan perawatan di rumah.

Sementara itu, kasus di Italia menunjukkan tren penurunan sejak 12 April 2020.

WHO mengapresiasi positif tren penurunan di sejumlah negara Eropa.

Spanyol dan Italia bersiap melonggarkan sejumlah larangan dengan tetap menerapkan lockdown. 

Tiga Bulan Gaji Belum Dibayar, Ratusan Tenaga Kerja RSUD Ahmad Ripin Sengeti Ancsm Mogok Kerja

Pansus IV DPRD Provinsi Jambi Kunjungan Kerja ke Kabupaten Sarolangun

Amerika

Kasus Covid-19 di Amerika Serikat paling tinggi yakni 644.025.

Negara lain di benua ini yang mencatatkan kasus tinggi di bawah AS adalah Kanada dengan kasus 28.379, 1.010 orang meninggal, dan 8.937 orang sembuh.

Di Amerika Utara, Meksiko, Republik Dominika, dan Kuba dengan masing-masing tak lebih dari 6.000 kasus dan ratusan orang meninggal dunia.  

Kawasan Amerika Selatan mencatatkan 63.302 kasus, 2.797 orang meninggal dunia, dan 22.378 pasien sembuh.

Brazil menjadi negara di Amerika Selatan yang kasusnya paling banyak yaitu 28.610 kasus, 1.757 orang meninggal dunia, dan 14.026 orang sembuh.

Asia

Hingga Kamis pagi, lasus Covid-19 di Asia tercatat 332.622, dengan 12.019 orang meninggal dunia, dan 159.945 orang sembuh.

Kasus terbanyak ada di China dengan 82.295 kasus, 3.342 orang meninggal dunia, dan 77.816 pasien sembuh.

Sementara itu, di Iran tercapat 76.389 kasus, 4.777 orang meninggal dunia, dan 49.933 orang sembuh.

Negara lainnya yaitu India, Korea Selatan, dan Jepang juga termasuk negara dengan jumlah kasus yang cukup tinggi di Asia.

Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia dan Filipina menjadi negara dengan kasus infeksi virus corona tertinggi.

Hingga Rabu (15/4/2020), ada 5.453 kasus di Filipina, dan 349 orang meninggal dunia.

Di Indonesia hingga Kamis (16/4/2020 pukul 12.00, ada 5,516 kasus Covid-19, 496 orang meninggal dunia, dan 548 orang sembuh.

 
Afrika 

Di Benua Afrika tercatat ada 17.827 kasus, 913 orang meninggal dunia, dan 3.862 orang sembuh.

Negara dengan kasus infeksi virus corona paling tinggi di Afrika adalah Afrika Selatan dengan 2.506 kasus, Mesir 2.505 kasus, Algeria 2.160 kasus, dan Maroko 2.024 kasus.

Menurut WHO, kasus Covid-19 mulai merembet ke negara lain, antara lain Afrika yang kini mencapai kawasan perkotaan.

"Saat ini, kami mengamati klaster kasus dan komunitas menyebar di 16 negara di benua tersebut," kata Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti diberitakan Kompas.com, 11 April 2020.

WHO bersiap untuk kemungkinan terjadinya kasus-kasus parah di Afrika, yang salah satunya terjadi karena kurangnya sistem kesehatan.

Isuzu Mengajak Berkontribusi Pada Terdampak Covid-19 Dengan Kampanye Sosial #BersamaIsuzu

Bulan April Ini Bertambah Lima Kasus Positif Terinfeksi Virus Corona di Jambi

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved