Rupiah Melemah Kamis (16/4) Pagi di Level Rp 15.669 per Dolar

Kamis (16/4), rupiah spot dibuka di level Rp 15.669 per dolar Amerika Serikat (AS). Pergerakan rupiah sejalan dengan seluruh mata uang di kawasan yang

Editor: Suci Rahayu PK
Kompas
Nilai tukar rupiah terhadap dolar 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Rupiah di pasar sot dibuka melemah.

Kamis (16/4), rupiah spot dibuka di level Rp 15.669 per dolar Amerika Serikat (AS).

Posisi ini membuat mata uang Garuda melemah 0,60% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya di Rp 15.575 per dolar AS.

Pergerakan rupiah sejalan dengan seluruh mata uang di kawasan yang memang berada di zona merah.

Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,81% terhadap the greenback.

Kemudian, ringgit Malaysia yang melemah 0,63% dan yen Jepang turun 0,39%.

ILUSTRASI.
ILUSTRASI. (Kontan)

Selanjutnya, dolar Taiwan yang koreksi 0,19%.

Adapula yuan China yang terdepresiasi 0,13% dan baht Thiland yang melemah 0,11%.

Sementara itu, peso Filipina turun 0,09%.

Sedangkan dolar Hong Kong melemah tipis 0,003% dan menjadikannya mata uang dengan pelemahan paling kecil di kawasan.

Menurut Direktur FRFX Garuda Berjangka Ibrahim, peluang rupiah untuk kembali menguat pada hari ini terbuka.

Promo Guardain Terbaru - Beli 2 Gratis 1, Lip Product Diskon 30%, Skincare 35%, Eyebrow & Eyeliner

Promo Indomaret 15-21 April 2020 - Milk & Breakfast, Cooking Corner, Personal Care, Fresh Beverages

Namun, hal ini lebih karena sentimen dari dalam negeri, yakni fundamental ekonomi Indonesia yang cukup baik, terlebih setelah data negara dagang Indonesia bulan Maret 2020 yang masih surplus US$ 734 juta.

Selain itu, Bank Indonesia pun masih mempertahankan suku bunga acuan alias BI 7-Day Repo Rate (BI7-DRR) di level 4,5%, landing facility menjadi 5,25% dan deposit facility 3,75%.

Keputusan ini dinilai cukup menjaga stabilitas di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

"Ini juga bisa menandakan pasar kembali stabil dan optimistis sehingga arus modal asing kembali membanjiri pasar valas dan obligasi dalam negeri," kata Ibrahim.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved