Siapa Sebenarnya Ketua Anarko Sindikalis, Terungkap Rencana Vandalisme di Jawa 18 April 2020
Dalam video itu, Pius mengaku sebagai ketua Anarko Sindikalis Indonesia dan menyebut dirinya dengan julukan A1.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Seorang pria yang mengaku ketua Anarko Sindikalis ditangkap polisi.
Sebuah video berdurasi 1 menit 29 detik beredar viral di media sosial yang merekam seorang pria bertelanjang dada bernama Pius.
Di dada pria itu ada tatoo huruf A.
Dalam video itu, Pius mengaku sebagai ketua Anarko Sindikalis Indonesia dan menyebut dirinya dengan julukan A1.
• Malangnya Nasib Mantan Pemain Timnas Indonesia Ini, Dulu Terkenal Kini Jadi Kuli hingga Satpam
• Khawatir Indonesia Bisa Jadi Pusat Penyebaran Virus Corona, Ahli Kesehatan Ini Sebut Rugi
• Setahun setelah Mami Lisa Dicerai Suami, Bikin Jaringan Kendalikan 600 PSK di SBY, SMG, BDG
"Nama saya Pius Laut Labungan tempat lahir Ambon 7 Juni 1995. Saya adalah A1, saya Ketua Anarko Sindikalis Indonesia dengan tujuan tatanan dunia baru tanpa pemerintahan," kata Pius seperti dikutip Kompas.com, Rabu (15/4/2020).
Tak hanya memperkenalkan dirinya, Pius juga menyatakan adanya anggota anarko lainnya yang memiliki tugas dan julukan berbeda dalam kelompok Anarko.
"Saya punya A2 bernama Johan yang bertugas dalam pencarian dana. Saya punya A3 Andreas Tagala yang bertugas sebagai koordinator lapangan. A4 Siamanaloho, yang bertugas sebagai pemberi doktrin," lanjut Pius.
Saat dikonfirmasi kepada aparat Kepolisian, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Jerry Siagian mengatakan, polisi tengah menyelidiki pernyataan yang dilontarkan Pius tersebut.
Kini, penyelidikan kasus tersebut ditangani oleh jajaran Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Itu video sudah kita kasih ke (Subdit) Kamneg sebagai bahan penyidikan mereka," kata Jerry. Jerry menjelaskan, awalnya Pius ditangkap oleh jajaran Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya atas kasus pencurian. Pius ditangkap di daerah Semanggi, Jakarta Selatan, Minggu (12/4/2020) kemarin.
Sementara itu, pernyataan Pius yang mengaku sebagai Ketua Anarko Sindikalis itu dilontarkan saat menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
"Kita hanya menangani kasus pencuriannya, pencurian helm petugas polantas," ungkap Jerry.
Sebelumnya diberitakan, polisi telah menangkap tiga tersangka vandalisme yakni Rizky, RH dan RJ yang mengaku tergabung dalam kelompok Anarko.
Mereka melakukan coretan atau vandalisme dengan tulisan provokatif yang tersebar sedikitnya di empat lokasi kawasan Tangerang.
Ada tiga coretan yang dilakukan para pelaku yakni 'kill the rich' atau bunuh orang-orang kaya, 'sudah krisis, saatnya membakar' dan 'mau mati konyol atau mati melawan'.
• Bos Pabrik Kecap di Jawa Tengah Positif Virus Corona, 16 Karyawannya Langsung Diisolasi
Mereka menyatakan kelompok Anarko telah memiliki rencana aksi vandalisme secara bersama pada beberapa kota besar di Pulau Jawa pada 18 April 2020.
Aksi tersebut dilakukan untuk membuat gaduh di tengah wabah Covid-19. Kelompok Anarko selama ini cukup dikenal dengan aksinya melakukan vandalisme.
Kelompok tersebut tersebar di beberapa wilayah seperti Jakarta, Bandung dan beberapa kota yang masuk dalam Pulau Jawa.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sujana mengatakan, pelaku vandalisme, Rizky, RH dan RJ telah memiliki rencana kejahatan selain membuat tulisan provokatif di Kota Tangerang.
Mereka yang tergabung dalam kelompok Anarko itu telah memiliki rencana aksi vandalisme secara bersama pada kota besar di Pulau Jawa.
"Dari hasil membuka ponsel (pelaku) dalam arti selidik HP, kelompok ini merencanakan aksi pada 18 April 2020 vandalisme secara bersama-sama di beberapa kota besar di Pulau Jawa," kata Nana di Polda Metro Jaya, Sabtu (11/4/2020).
Menurut Nana, aksi tersebut dilakukan untuk membuat gaduh di tengah wabah Covid-19.
"Situasi ini dimanfaatkan mereka untuk mengajak masyarakat melakukan keonaran, membakar dan menjarah," ucap Nana.
Sebelumnya, Kepolisian Polda Metro Jaya dan Polres Metro Tangerang Kota berhasil menangkap pelaku vandalisme, Rizki dan dua rekannya di salah satu cafe di kawasan Tangerang, Jumat (10/4/2020) malam.
Mereka melakukan coretan dengan tulisan provokatif yang tersebar sedikitnya di empat lokasi kawasan Tangerang.
Ada tiga coretan yang dilakukan para pelaku yakni 'kill the rich' atau bunuh orang-orang kaya, 'sudah krisis, saatnya membakar' dan 'mau mati konyol atau mati melawan'.
• Terungkap Seorang Pasien Suspect Corona Minum Miras Bareng Siswa SMA
Diketahui, kelompok Anarko selama ini cukup dikenal dengan aksinya melakukan vandalisme.
Kelompok tersebut tersebar di beberapa wilayah seperti Jakarta, Bandung dan beberapa kota yang masuk dalam Pulau Jawa.
Kini, akibat perbuatannya para pelaku dikenakan pasal 14 dan 15 Undang-undang RI Nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana dan pasal 160 KUHP yaitu membuat onar dengan membuat berita bohong dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
Dikompilasi dari artikel Kompas.com dengan judul "Polisi Selidiki Pernyataan Pria yang Mengaku Sebagai Ketua Anarko Sindikalis Indonesia" dan "Kelompok Anarko yang Lakukan Vandalisme di Tangerang Berencana Bikin Onar Se-Pulau Jawa"
• Hari Terakhir Promo Alfamart dan Promo Indomaret, Cek Daftar Barang Berikut Ini
• Suramnya Asmara Luna Maya Saat Reino Barack Nikahi Syahrini, Nyaris Nekat Lompat dari Tangga
• Cekcok Karena Kelaparan Saat Lockdown Covid-19, Seorang Ibu Lempar Lima Anaknya ke Sungai Gangga
• Setahun setelah Mami Lisa Dicerai Suami, Bikin Jaringan Kendalikan 600 PSK di SBY, SMG, BDG