Berita Eksklusif Tribun Jambi

BERITA EKSKLUSIF Waspada Karhutla setelah Corona, Dana Tanggap Darurat Dialihkan

Namun, dia menekankan agar pemerintah berhati-hati dalam menentukan anggaran mana yang harus direlokasi.

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi
Tribun Jambi Edisi Senin 13 April 2020 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Konsentrasi penanganan pandemik corona yang dilakukan pemerintah dareah di Provinsi Jambi jangan sampai melupakan ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Utamanya bagi pemda yang lebih memilih mengalihkan dana penanganan karhutla ketimbang biaya perjalanan dinas untuk penanganan corona.

Direktur KKI Warsi, Rudi Syaf mengapresiasi keseriusan pemerintah dalam menangani wabah Covid-19 ini.

Namun, dia menekankan agar pemerintah berhati-hati dalam menentukan anggaran mana yang harus direlokasi.

BERITA EKSKLUSIF Karet Seharga Tempe, Petani di Jambi Cemas Bakal Terus Anjlok

Download Lagu MP3 Kompilasi Nella Kharisma, Via Vallen dan Didi Kempot Terbaru 2020, Ada Videonya

Riset Ilmuwan Prancis Patahkan Ucapan Luhut Binsar Pandjaitan Soal Corona Tak Tahan Cuaca Panas

"Pemerintah harus berhati-hati dalam memutuskan pengalihan dana ini. Jangan sampai menimbulkan masalah baru," katanya, saat dihubungi melalui sambungan seluler, pekan lalu.

Yang ia maksud berhati-hati adalah agar pemerintah tidak salah dalam merelokasi anggaran, termasuk anggaran penanganan karhutla. Menurutnya, anggaran yang bisa direlokasi adalah yang sifatnya tidak menimbulkan kebencanaan.

"Misalnya, kegiatan kedinasan atau pembangunan yang kalau ditunda tidak menimbulkan bencana baru, seperti pembangunan gedung atau fisik lain yang kalau ditunda, tidak masalah," sebutnya.

Informasi yang Tribun himpun, setidaknya pengalihan dana untuk karhutla dilakukan oleh Pemprov Jambi dan Pemkab Batanghari. Item tersebut hanya sebagian dari sejumlah item yang mereka alihkan untuk menangani pandemi corona.

Pemkab Batanghari misalnya, telah menggelontorkan dana yang bersumber dari dana tanggap darurat dan perjalanan dinas dengan nomilal sebesar Rp4,8 miliar untuk penangan Covid- 19.

Dari jumlah tersebut, komposisinya didominasi oleh dana tanggap darurat sebesar Rp3 miliar. Lalu dari perjalanan dinas sebesar Rp1,8 miliar.

Bupati Batanghari Syahirsyah, akhir Maret lalu mengatakan anggaran tersebut diperuntukan bagi pembelian Alat Pelindung Diri (APD), rapid test dan obat-obatan.

"Dana Rp3 miliar tersebut dari tanggap darurat untuk karhutla, karena kita telah buat SK Tanggap Darurat sebelumnya," jelas Syahirsah.

Adapun Pemerintah Provinsi Jambi setidaknya telah menggarkan Rp211 miliar dari APBD tahun ini untuk menanggulangi wabah corona.

Ratusan miliar itu pertama dikucurkan Rp 11 miliar dan terbaru pada Kamis (9/4) lalu Pemprov dan DPRD Provinsi Jambi menyepakati untuk menambag realokasi Rp200 miliar.

Memang sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi Doni Iskandar saat dihubungi Tribun belum lama ini mengatakan anggaran (Rp11 miliar) itu bias ditambah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved