Video Gunung Anak Krakatau Meletus, Tahun 1883 Tragedi Awan Panas & Tsunami 40 M, Tewaskan 36 Ribu

Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat (10/4/2020) malam. Di media sosial beredar video saat Gunung Anak Krakatau menyemburkan awan panas.

Editor: Suci Rahayu PK
Dok. Twitter Dr. Devy Kamil Syahbana @volcanohawk
Gunung Anak Krakatau meletus Jumat 10 April 2020 malam. Gunung Anak Krakatau Meletus, Abu Tebal Menyembur hingga Pulau Sebesi. 

TRIBUNJAMBI.COM - Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat (10/4/2020) malam.

Di media sosial beredar video saat Gunung Anak Krakatau menyemburkan awan panas.

Videonya terlihat mengerikan.

Netizen yang mengunggah vidoe terlihat menyertakan doa agar Indonesia baik-baik saja.

Video detik-detik Gunung Anak Krakatau erupsi, Jumat tengah malam hingga Sabtu (11/4/2020) dinihari.

Peristiwa itu mengingatkan pada letusan dahsyat ibunya, atau Gunung Krakatau yang meletus dahsyat pada tahun 1883.

Ketika itu, letusan dahsyat Krakatau menimbulkan awan panas setinggi 70 km dan tsunami setinggi 40 meter dan menewaskan sekitar 36.000 orang.

Prakiraan Cuaca Sabtu (11/4) - Sejumlah Wilayah Waspada Hujan Angin Disertai Petir, Termasuk Jambi

Gunung Anak Krakatau Meletus Jumat Malam, Hamburan Abu Sampai Pulau Sebesi 19 Km

Sebelum meletus tanggal 26, 27, dan 28 Agustus 1883, Gunung Krakatau telah batuk-batuk sejak 20 Mei 1883.

Letusan dahsyat Krakatau menimbulkan awan panas setinggi 70 km dan tsunami setinggi 40 meter dan menewaskan sekitar 36.000 orang.

Sebelum meletus tahun 1883, Gunung Krakatau telah pernah meletus sekitar tahun 1680/1681.


Ilustrasi letusan dahsyat Gunung Krakatau pada 1883
Ilustrasi letusan dahsyat Gunung Krakatau pada 1883 (WIKIMEDIA COMMON)

Letusan ini memunculkan tiga pulau yang saling berdekatan: Pulau Sertung, Pulau Rakata Kecil, dan Pulau Rakata.

Selama ini yang menjadi bacaan tentang letusan Gunung Krakatau adalah laporan penelitian lengkap GJ Symons dkk, The Eruption of Krakatoa and Subsequent Phenomena: Report of the Krakatoa Committee of the Royal Society (London, 1883).

Setelah Gunung Krakatau meledak pada tahun 1883 hingga mengakibatkan tsunami setinggi 40 meter, sang Anak Krakatau pun tumbuh hampir 50 tahun kemudian.

Dikutip dari Geo Magz, majalah terbitan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Anak Krakatau lahir ke permukaan laut pada 15 Januari 1929.

"Pada 20 Januari 1929, asap menjulang keluar dari tumpukan material gunung api yang baru muncul di permukaan, yang mulai tumbuh dari kedalaman laut 180 m. Itulah gunung yang baru lahir yang diberi nama Gunung Anak Krakatau. Anak gunung api ini tumbuh 4 m per tahun dan mempesona banyak orang," demikian tertulis dalam majalah milik Kementerian ESDM itu.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved