Kabar Gembira! Warga Jember Dinyatakan Sembuh dari Corona, Begini Cara Meraih Kesembuhan

Dia menuturkan, pasien positif yang ada di Jember tinggal satu yang masih belum sembuh, yakni warga asal Kecamatan Puger.

Editor: Duanto AS
ist
Ilustrasi Andrea Dian sembuh dari corona 

Berpikir Positif

Selama sepuluh hari menjalani perawatan di ruang isolasi pasien Covid-19 RSUD dr Soedono Madiun, Sarno melakukan berbagai hal untuk mengisi waktu dan tidak stres.

Setiap hari, tim medis secara rutin melakukan pengecekan dan mengontrol kesehatannya. Di antaranya, memeriksa suhu badan, tensi darah, dan menanyakan keluhan yang dirasakan selama menjalani perawatan.

“Selama diisolasi, saya juga tidak mengalami gejala sakit. Saya juga tidak punya riwayat penyakit,” katanya.

Ia sadar, apabila ia stres daya tahan tubuh atau imunnya akan turun dan bisa menyebabkan sakit. Oleh sebab itu, ia selalu berusaha berpikir positif dan tidak mengandai-andai dengan hal yang bisa memberatkan pikiran.

"Yang penting itu, sepanjang pikiran kita sehat, semuanya pasti sehat. Tetapi, kalau pikiran kita sudah membayangkan yang tidak-tidak, itu akan menjadikan kita tidak sehat. Itu yang saya hindari, makanya saya tetap sehat,” jelasnya.

Agar tidak bosan di ruang isolasi, setiap hari ia selalu berkomunikasi dengan keluarganya menggunakan ponsel smartphonenya. Melalui ponselnya ia bisa menyapa dan berkomunikasi dengan keluarganya di aplikasi whatsapp grup.

Korban Corona Berjatuhan di Amerika sudah 3485 Meninggal, Ternyata Begini Kondisi Sebenarnya

Melalui grup WA, ia kerap melempar kuis pertanyaan berhadiah kepada anggota keluarganya yang berada di grup. Kalau ada yang bisa menjawab dengan benar akan diberi hadiah berupa pulsa.

“Saya biasanya ngasih tebak-tebakan yang mudah. Ini kan untuk hiburan. Saya ingat saat itu memberikan tebakan soal perbedaan yang mencolok pada diri saya setelah keluar dari rumah sakit. Kalau ada yang berhasil jawab dikasih hadiah pulsa,” ujarnya.

"Jawabnya apa, kumis dan jenggot saya bertambah panjang," kata Sarno sambil tertawa.

Ia mengaku melalui metode sederhana itu ternyata bisa membentuk fikiran positif. Sarno juga tidak mempedulikan berita yang berkembang di masyarakat.

Dia selalu meyakinkan keluarganya agar tidak perlu khawatir dengan kondisinya selama dirawat di rumah sakit.

Berbeda dengan dirinya, keponakan yang berusia sekitar 40 tahun, menggunakan waktu luang di ruang isolasi untuk joging dan makan makanan yang sehat. Selain itu juga selalu berfikir positif dan selalu berdoa.

Setelah hampir dua pekan dirawat di ruang isolasi, Sarno, bersama, besan, kepondakan, serta cucunya kembali menjalani tes swab dan hasilnya dinyatakan negatif.

“Saya, keponakan, cucu, besan dinyatakan negatif. Kami sudah menjalani tes dua kali,” ujarnya.

Setelah sembuh dan dibawa pulang, keluarga dan tetangga menyambutnya dengan tangan terbuka. Meski demikian, ia harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari di rumah, serta minum obat.

Menurutnya, masyarakat tidak perlu takut dalam menghadapi pandemic Covid-19 ini. Yang terpenting masyarakat harus tahu dan paham protokol kesehatan selama masa pandemi, seperti menerapkan anjuran pemerintah untuk social distancing dan tidak keluar rumah sementara waktu.

“Yang terpenting kondisi fisik juga harus baik dan jangan mikir macem-macem supaya tidak stres. Patuhi anjuran dari pemerintah, di rumah saya juga masih jaga jarak sampai masa karantina selesai,” imbuhnya.

Cara Kepala Pelabuhan Sembuh

Pasien lain yang sembuh dari virus Corona adalah Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya, Budi Hidayat.

Dia menceritakan pengalamannya menjadi pasien Covid-19.

Dikutip dari Tribunnewsmaker (Grup TribunJatim.com ), hal itu diungkapkan Budi Hidayat melalui sambungan video call di News Update CNN, Jumat (27/3/2020).

Pendaftaran Kartu Prakerja secara Online Mundur jadi 11 April 2020, Ada Hambatan Teknis

"Senin kemarin saya sudah dinyatakan negatif dari virus Covid-19, ini dari hasil swab," ujarnya, dikutip TribunJakarta.com dari channel YouTube Trans TV Official.

Diceritakan Budi Hidayat, semenjak 5 hari setelah dirinya dinyatakan sembuh dari virus Corona, kondisi tubuhnya berangsur-angsur membaik.

"Alhamdulilah sehat," sambung Budi Hidayat.

Budi Hidayat menceritakan, dirinya langsung diisolasi dan mendapat perawatan di RS Universitas Airlangga setelah dinyatakan positif, sekitar 8-10 hari.

Saat Budi Hidayat merasakan gejala seperti sakit tenggorokan dan demam, ia langsung memeriksakan diri ke rumah sakit.

"Langsung saya diambil swab dan 2 hari kemudian dinyatakan positif," kata Budi Hidayat.

Selama menjalani perawatan, Budi Hidayat mengaku diberi sejumlah cairan vitamin oleh dokter.

Selain diberikan vitamin, Budi mengaku kerap diberi motivasi oleh para dokter untuk sembuh.

"Saya dimotivasi oleh dokter sehingga saya selalu optimis sembuh, virus bisa sembuh dengan meningkatkan kekebalan tubuh," ucapnya.

Sebagai pasien sembuh dari virus Corona, Budi Hidayat mengajak masyarakat untuk mengingat virus tersebut bisa dicegah dan dilawan.

Ramalan Shio Beruntung & Tidak Beruntung Jumat (9/4), Jam Baik hingga Arah Baik

"Kita bisa cegah dengan meningkatkan daya tahan tubuh kita."

"Kita harus berpikir positif dan optimis, jangan stres dan harus yakin," kata Budi Hidayat.

Budi Hidayat menyampaikan, masyarakat tak boleh panik dalam menghadapi virus tersebut namun tetap harus waspada.

Ia juga mengingatkan masyarakat harus mengikuti anjuran dari pemerintah.

Salah satunya dengan mengurasi aktivitas di luar rumah.

"Ikuti arahan social distancing dari pemerintah, penyakit ini bisa sembuh kalau kita isolasi diri di rumah," tegas Budi Hidayat.

Awalnya Pakai Aplikasi TanTan, Trik Licik Pemuda Surabaya Cari Mangsa Setubuhi Cewek 4 Kali

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved