Virus Corona
Jantung Junaedi Degup Kencang saat di Liang Lahat, Pengakuan Penggali Kubur Jenazah Korban Corona
"Saya lawan kekhawatiran, keluar dari rasa takut dan beranikan diri dengan pasrah serta serahkan ke Yang Maha Kuasa...."
"Seandainya dikucilkan pun ya enggak terlalu berpikir gimana-gimana ya karena wajar. Saya memaklumi. Alhamdulillah sejauh ini aman begitu pun dengan rekan yang lain, enggak ada dikucilkan dari lingkungan maupun lingkungan," katanya.
Miris jenazah Covid-19 ditolak disejumlah daerah
Banyak hal yang dialaminya selama menjadi petugas makam membuat Junaedi merasa miris ketika melihat jenazah Covid-19 mendapatkan penolakan.
Meskipun tak pernah menemukan hal aneh selama menggali liang lahat, Junaedi mengaku sedih ketika melihat pemberitaan yang ada.
Menurutnya, penolakan tersebut sudah tak manusiawi dan justru membuat pihak keluarga semakin berduka.
"Melihat rentetan kejadian yang di luar daerah banyak penolakan, jujur saya miris. Tidak seharusnya mereka melakukan hal seperti itu. Menurut pandangan saya itu sudah diluar rasa kemanusiaan," katanya.
Junaedi berharap tak ada lagi penolakan seperti itu. Sebab, ketika dimasukkan ke liang lahat jenazah dimakamkan sesuai dengan SOP korban Covid-19.
"Harusnya tidak usah seperti itu. Sebab, pemakaman jenazah sesuai dengan SOP yang ada. Kita di sini pun meminimalisir resiko yang ada dengan menyemprotkan disinfektan dan mengenakan APD ataupun jas hujan, masker dan sarung tangan ketika proses pemakaman," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Petugas Makam TPU Pondok Ranggon Lawan Rasa Takut Saat Kuburkan Jenazah Pasien Terjangkit Covid-19
• Naek L Tobing Meninggal Dunia Positif Corona, 19 Dokter Wafat di Tengah Pandemi Covid-19
• Ketakutan Anies Baswedan Ditangkap Aiman Saat Bahas Virus Corona: Ada Sesuatu yang Tertahan
• Gaji Ke-13 dan THR PNS Bakal Dipangkas atau Ditunda? Pendapatan Negara Turun Imbas Virus Corona
• Mahfud MD Puji Yasonna Laoly Bisa Manfaatkan Virus Corona, Sebut Pembebasan Napi Sudah Rencana Lama