Cerita Kematian Mira yang Menyedihkan Jadi Viral, Sopir Truk Panggil Bajing Loncat Kejar Transgender

Cerita kematian Mira ini sangat menyedihkan dan viral. Lantaran tak menemukan barang itu di kamar, sopir truk itu memanggil kawanan bajing loncat.

Editor: Duanto AS
ist
Ilustrasi dibakar hidup-hidup. 

"Dia meninggal di rumah sakit Koja. Meninggalnya Minggu jam 12. Dibakarnya Sabtu," ucap ON.

Kanit Reskrim Polsek Cilincing, AKP Bryan Rio Wicaksono membenarkan informasi tersebut.

"Iya (benar ada peristiwa tersebut)," kata Bryan saat dikonfirmasi wartawan.

Meski begitu, Bryan belum bisa menjelaskan secara detail terkait kronologis peristiwa itu.

Menurut dia, saat ini polisi masih mengejar para tersangka yang terlibat dalam pembakaran transpuan tersebut.

"Sementara masih dalam pengejaran pelakunya, mohon doanya agar terungkap. Nanti kami informasikan kembali," kata Bryan.

Kerap dijadikan tempat nongkrong remaja

Lurah Kalibaru Suyono menduga para pengeroyok Mira merupakan remaja-remaja  yang kerap nongkrong di wilayah tersebut.

Mereka bukan hanya warga Kalibaru, melainkan banyak juga warga dari luar Kalibaru.

"Tidak bisa digeneralisirkan karena kejadiannya di Kalibaru maka itu warga kami."

"Karena faktanya banyak juga itu ternyata warga luar wilayah kami seperti dari Semper Barat, Koja, Cilincing, bahkan Bekasi," kata Suyono saat dihubungi, Selasa (7/4/2020).

Suyono tidak menampik satu titik wilayahnya, tepatnya di kolong jembatan layang tol, kerap dijadikan tempat kumpul-kumpul remaja nakal.

Kolong tol yang beralih fungsi menjadi garasi kontainer itu kerap dijadikan sebagai tempat berbuat onar.

"Terkadang kami patroli bersama tiga pilar pergoki anak-anak itu tengah mabok dengan lem aibon," ujar Suyono.

Namun, mereka mengaku kerap kesulitan memproses hukum anak-anak itu.

Sebab, perbuatan itu tidak termasuk pelanggaran hukum.

"Apalagi, banyak yang di bawah umur."

"Akibatnya kami hanya dapat kembalikan ke orang tua untuk dibina," ungkapnya.

Bukan hanya ngelem dan mabuk-mabukan, anak-anak itu juga disebut kerap membuat keributan di wilayah sekitar.

Bahkan, tawuran bagi mereka sudah menjadi rutinitas karena dilakukan hampir setiap hari dan tanpa sebab.

"Namun karena banyak juga dari luar warga, jadi kami susah membinanya."

"Mereka kami pulangkan namun besok-besok kembali lagi," jelasnya.

Suyono mengklaim pihaknya bersama polisi dan TNI setempat kerap mengamankan wilayah itu dari anak-anak nakal tersebut.

Bahkan, mereka memiliki program Ayo Jaga yang merupakan patroli rutin antara Satpol PP, TNI, dan Polisi.

Meski demikian, ia mengakui anak-anak dari luar wilayahnya itu kerap kembali lagi seusai diusir dan ditangkapi saat patroli.

Mira Dibakar Hidup-hidup di Garasi Truk, Transgender di Cilincing Korban Kebuasan Bajing Loncat

"Kalau kami tidak jaga saja sehari itu kami kecolongan."

"Mereka pasti langsung tawuran," tuturnya.

Ia juga mengaku sudah mengintruksikan RT dan RW setempat agar dapat mengamankan wilayah yang kerap dijadikan tempat berkumpul anak-anak nakal itu.

Namun demikian, tidak jarang RT dan RW juga takut dan tidak mau bermasalah dengan anak-anak nakal tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Garasi Truk di Cilincing Ini Jadi Saksi Bisu Dibakarnya Transgender oleh Sekelompok Bajing Loncat 

 5 Kelemahan Virus Corona Covid-19 Wajib Diketahui untuk Cegah Penyebarannya, Agar Lebih Waspada

 China Lockdown Lagi, Perang Lawan Covid-19 dari Pasien Tanpa Gejala

 Anya Geraldine Bikin Geger Lagi, Fotonya Tak Pakai Baju Muncul di Instagram, Baim Wong Komentar

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved