Virus Corona

VIRAL Bocah 6 Tahun di Makassar Sumbang Uang Celengan Untuk Beli APD Tenaga Medis

Meski usianya masih 6 tahun, seorang bocah di Makassar memiliki kepedulian yang besar.

Editor: Heri Prihartono
tribun-timur.com/sayyid
Yasmin menyerahkan tabungan untuk bantuan APD tenaga medis 

TRIBUNJAMBI.CO.ID, MAKASSAR - Meski usianya masih 6 tahun, seorang bocah di Makassar memiliki kepedulian yang besar.

 Secara mengejutkan bocah Makassar sumbangkan uang tabungan di dalam celengan miliknya.

Ternyata uang tabungan itu membantu penanganan virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

Bocah tersebut bernama Yasmin Saman Ahmad 

Ia menyumbangkan uang tabungan di dalam celengan miliknya untuk membeli alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis, Jumat (3/4/2020).

Total uang receh di dalam celengan miliknya berjumlah Rp 448.800.

Hasil tabungan di celengan Yasmin Saman diserahkan ke Posko Jurnalis Peduli Kemanusiaan (JPK) Sulsel, Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar.

Dilansir Tribun Timur, Yasmin mengatakan, sumbangan itu diserahkan secara ikhlas untuk membantu dokter dan tim medis.

“Untuk bantu belikan kakak dokter dan perawat baju (APD) di puskesmas dan rumah sakit. Tetap semangat kakak dokter,” ucapnya saat didamping ibunya Mardiana Rusli.

Mardiana menambahkan, keinginan Yasmin merelakan uang tabungan di dalam celengan itu atas inisiatifnya sendiri.

Ia dengan ikhlas tergerak melihat kondisi tenaga medis yang kekurangan APD.

“Memang Yasmin kami didik sejak umur dua tahun menabung, dan hasil tabungan itu diperuntukkan untuk bantuan sosial," pungkasnya.

Setiap dua tahun kata Mardiana, celengan dibuka.

Isinya disumbangkan untuk hal yang berhubungan dengan kemanusiaan.

Ia juga berharap kepada pemerintah untuk bergerak cepat menangani penyebaran virus corona atau COVID-19 di tengah masyarakat, serta mengonsolidasikan gerakan bersama untuk tetap tinggal di rumah dan menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.

"Konsolidasi masyarakat itu penting untuk mencegah penyebaran virus corona dan tak lupa untuk jaga kebersihan," tutupnya, sebagaimana dilansir Tribun Timur.

Bawa uang Rp 1 miliar di kantong kresek

Sebelumnya, seorang pria sumbang uang sebesar Rp 1 miliar untuk penanganan virus corona atau Covid-19 di Karawang, Jawa Barat.

Pria tersebut membawa uangnya dalam kantong kresek.

Pria itu bernama Muhamad Sayegi Dewa.

Dewa menyerahkan uang bantuan yang dibungkus kantong kresek kepada Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamaksyari atau Jimmy, dan Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri di Ruang Command Center Pemkab Karawang, Senin (30/3/2020).

"Ini bentuk kepedulian. Kalau bukan kita siapa lagi?" ujar Muhamad Sayegi Dewa, yang juga Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Karawang itu, sebagaimana dilansir Kompas.com.

Menurut Dewa, penanganan virus corona bukan saja menjadi tanggung jawab Pemkab Karawang.

Namun, menurut dia, penanganan wabah ini merupakan tanggung jawab bersama.

"Sumbangan Rp 1 miliar bukan karena saya banyak uang. Ini kepedulian untuk kemanusiaan," kata Muhamad Sayegi Dewa yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha itu.

Dewa kemudian mengajak para pengusaha di Karawang untuk bahu-membahu membantu penanggulangan Covid-19, yang kini menjadi pandemi global itu.

"Jangan diam. Ayo berbuat untuk kemanusiaan," kata Dewa.

Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyari atau Jimmy mengucapkan terima kasih atas kepedulian Muhamad Sayegi Dewa.

Jimmy mengakui bahwa Karawang sedang membutuhkan dana tunai untuk penanganan Covid-19.

Salah satunya untuk penyemprotan disinfektan di 309 desa dan kelurahan di Karawang.

"Untuk teknisnya, kita akan atur dengan Pak Sekda, Kapolres dan Pak Dandim 0604 Karawang," kata Jimmy.

Ciri-ciri virus corona

Sejumlah ciri-ciri virus corona menyerang tubuh dapat terlihat dari kondisi tubuh dari hari ke hari.

Umumnya, orang yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 menunjukkan ciri-ciri demam tinggi lebih dari 38 derajat celsius, batuk kering, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan sesak atau kesulitan bernapas.

Kemunculan tanda-tanda atau gejala virus corona atau Covid-19 kemungkinan terlihat pada hari ke-2 hingga ke-14 sejak pertama kali terpapar virus.

Tidak hanya itu, dikutip Kompas.com dari Live Science, baru-baru ini, dokter menambahkan pasien yang terinfeksi bisa jadi mengalami kehilangan kemampuan indera penciuman, tanpa menunjukkan gejala lainnya.

Meskipun sebagian besar pasien menunjukkan gejala ringan, sedikit di antaranya merasakan sakit yang parah.

Bahkan, ada juga yang sampai mengalami kondisi kritis.

Perkembangan gejala virus corona pada pasien

Umumnya, orang yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 menunjukkan ciri-ciri demam tinggi lebih dari 38 derajat celsius, batuk kering, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan sesak atau kesulitan bernapas.

Kemunculan tanda-tanda atau gejala virus corona atau Covid-19 kemungkinan terlihat pada hari ke-2 hingga ke-14 sejak pertama kali terpapar virus.

Tidak hanya itu, dikutip Kompas.com dari Live Science, baru-baru ini, dokter menambahkan pasien yang terinfeksi bisa jadi mengalami kehilangan kemampuan indera penciuman, tanpa menunjukkan gejala lainnya.

Meskipun sebagian besar pasien menunjukkan gejala ringan, sedikit di antaranya merasakan sakit yang parah.

Bahkan, ada juga yang sampai mengalami kondisi kritis.

Perkembangan gejala virus corona pada pasien

Sebuah studi yang dilakukan terhadap 140 pasien di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan mengungkapkan proses berkembangnya gejala virus corona, yang umumnya dialami pasien dari hari ke hari.

Perlu dicatat, penghitungan hari di sini dimulai sejak kemunculan gejala, bukan sejak terinfeksi.

Sebab, penyakit Covid-19 memiliki masa inkubasi.

Di mana, pasien yang sudah terinfeksi belum menunjukkan gejala.

Hari ke-1: kemunculan gejala, biasanya pasien mengalami demam tinggi, kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.

Sebagian orang juga mengalami diare atau mual pada sehari atau dua hari sebelumnya.

Hari ke-5: muncul kesulitan bernapas, khususnya bagi pasien yang berusia tua atau memiliki penyakit penyerta.

Hari ke-7: pasien mulai dirawat di rumah sakit.

Hari ke-8: untuk pasien yang mengalami kasus parah, mereka akan merasakan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).

ARDS merupakan sebuah penyakit yang terjadi ketika cairan menutupi paru-paru dan bisa berujung fatal.

Hari ke-10: Jika gejala semakin memburuk, kemungkinan besar pasien akan dipindahkan ke ruang ICU.

Mereka mungkin akan kehilangan nafsu makan dan mengalami sakit perut yang lebih parah daripada pasien dengan gejala ringan.

Sebagian kecilnya meninggal dunia.

Hari ke-17: Rata-rata pasien yang sembuh diizinkan pulang dari rumah sakit pada hari ke-17 atau sekitar 2.5 minggu sejak gejala pertama kali muncul.

Virus corona berkembang lebih cepat dari pneumonia biasa

Ciri-ciri virus corona hampir mirip dengan pneumonia.

Namun, Paras Lakhani, seorang ahli radiologi di Thomas Jefferson University, berkata bahwa Covid-19 bisa dibedakan dengan pneumonia bila dilihat dari bagaimana gejalanya semakin memburuk dari waktu ke waktu.

"Pneumonia biasanya tidak berkembang dengan cepat. Kebanyakan rumah sakit akan merawat pasien (pneumonia) dengan memberikan antibiotik, kemudian pasien (pasien) akan menjadi lebih stabil," jelas Lakhani.

Tetapi, pasien virus corona bisa menjadi lebih parah bila mereka diobati dengan cairan atau steroid.

Bahkan dalam sebuah kasus, seorang wanita berusia 33 tahun justru mengalami kondisi yang lebih parah sejak tiga hari dirawat di rumah sakit Lanzhou.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Mulianya Hati Anak Ini, Sumbangkan Hasil Tabungannya untuk Beli APD Bagi Tenaga Kesehatan.

Seorang bocah berusia 6 tahun di Makassar, Yasmin Saman Ahmad sumbang uang tabungan di celengan miliknya untuk beli APD bagi tenaga medis guna menangani virus corona atau Covid-19

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved