Citizen Journalism

Meneladani Sikap Nabi Muhammad SAW Dengan Penuh Kesyukuran, Halal dan Beristiqamah

Kata syukur dengan berbagai bentuknya disebut dalam Alquran sebanyak 44 kali. Syukur terdiri dari 3 hal yaitu : ilmu, kondisi batin, dan amal ...

Editor: Duanto AS
Tribunjabar.id/Kisdiantoro
Ilustrasi membaca Alquran 

*oleh Eka Oktariani, Fatika Elmani .P, Ainanya Alfatiha

Penuh Kesyukuran

Kata syukur berasal dari bahasa Arab sya-ka-ra. Dalam Kamus Besar Bahasa lndonesia (KBBI) syukur diartikan sebagai: (1) rasa terimakasih kepada Allah, (2) untunglah (menyatakan lega, senang, dan sebagainya).

Kata syukur dengan berbagai bentuknya disebut dalam Alquran sebanyak 44 kali. Syukur terdiri dari 3 hal yaitu : ilmu, kondisi batin, dan amal perbuatan.

Pada prinsipnya syukur hanya kepada Allah Beberapa ayat Alquran memerintahkan untuk bersyukur kepada Allah setelah menyebut nikmat dan karunia-Nya kepada manusia. Misalnya firman Allah : "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah [2]:152)

Tak Tersorot Kamera, Menhan Prabowo Diam-diam Lakukan Ini saat Wabah COVID-19 Landa Indonesia

Respon Ashanty saat Aurel Hermansyah Minta Nikah Muda, Singgung Keluarga Atta Halilintar,Belum Siap?

Selain ODP dan PDP, Ada Kategori Baru Ciri-ciri Orang Terkena Virus Corona Tanpa Gejala Atau OTG

Syukur yang dilakukan dengan benar akan menyebabkan bertambahnya nikmat. Syukur yang benar meliputi syukur dengan hati, lisan, dan perbuatan.

Syukur dengan perbuatan artinya memanfaatkan potensi nikmat yang diberikan Allah seoptimal mungkin. Dengan pemanfaatan nikmat berupa sumber-sumber daya yang ada seperti sumberdaya alam, waktu, peluang, dan sebagainya

Bersyukur atau berterimakasih kepada manusia dapat dilakukan dengan membalas kebaikannya minimal seimbang dengan kebaikan yang telah dia lakukan, seperti yang dikatakan Rasulullah , "Apabila ada yang berbuat kebaikan kepada kalian, maka balaslah! Apabilakamu tidak bisa membalasnya, maka berdoalah untuknya sampai kalian tahu, bahwa kalian sudah membalasnya dengan seimbang.".

Pada dasarnya setiap manusia senang menerima balasan atas kebaikan yang telah diberikannya. Setiap manusia juga senang kalau ada orang yang berterimakasih kepadanya. Oleh karena itu, alangkah bijaknya kalau kita lebih sering mengungkapkan rasa terimakasih kepada setiap orang yang telah berbuat baik kepada kita, sekecil apa pun kebaikan yang mereka berikan.

Rasa terimakasih ini akan mempererat hubungan antar sesama manusia dan menghilangkan sifat-sifat negatif seperti berburuk sangka, tidak peduli, tidak berempati dengan orang lain, dan sebagainya.

Halal Oriented (Selalu Ingin Halal)

Kata halal dari segi hukum diartikan sebagai sesuatu yang bukan haram, sedangkan haram merupakan perbuatan yang mengakibatkan dosa dan ancaman siksa.

Hukum Islam memperkenalkan lima macam hukum, yaitu wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram.

Empat yang pertama termasuk kelompok halal (termasuk yang makruh, dalam arti, yang dianjurkan untuk ditinggalkan). Nabi Muhammad bersabda, "Abghadu al-halal ila Allah, ath- tha Lag" (perbuatan halal yang paling dibenci Allah adalah pemutusan hubungan suami-istri). Jadi, meskipun cerai itu tidak disukai Alah, tetapi ia termasuk dalam kategori perbuatan halal.

Kata halal dalam Alquran terulang sebanyak enam kali. Dua di antaranya pada konteks kecaman, yaitu : Katakanlah, Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal. Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu ataukah kamu mengada-adakan saja terhadap Allah (QS. Yunus |10]:59).

"Makanan terbaik yang dimakan seseorang adalah makanan yang diperoleh dari hasil usaha sendiri. Sungguh, Nabi Dawud makan dari hasil usahanya sendiri."

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, halal adalah lawan dari haram.

Sebab-sebab keharaman dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

1. Haram li zatihi (haram karena zatnya haram) seperti babi, bangkai, darah, dan sebagainnya.

2. Haram li ghairi (haram karena sebab diluar zatnya)

3. Haram karena tidak sempurnanya akad transaksi (seperti rukun dan syarat).

Persoalannya bukan sekedar tidak mengonsumsi yang haram, tetapi juga mencampur yang halal dan yang haram.

Allah berfhirman: "Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan Janganlahb kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah [2]:42)

Ayat ini memberikan gambaran yang jelas bahwa yang haram harus benar-benar ditinggalkan. Tidak boleh melakukan atau mengonsumsi sesuatu yang terdapat unsur haram di dalamnya meskipun sedikit, karena itu berarti mencampur sesuatu yang halal dengan yang haram.

Yang halal haruslah murni halal dan tidak dicampur dengan sesuatu yang haram.

Istiqamah (Teguh Pada Prinsipnya)

Istiqamah merupakan salah satu konsep yang penting dalam islam.

Istiqamah mempunyai beberapa makna, Istiqamah dapat diartikan sebagai tetap di jalan yang lurus, mengikuti jalan yang lurus, tetap memegang prinsip dan tidak goyah oleh berbagai kesulitan dan tantangan. Istiqamah dapat diartikan pula sebagai ketulusan dalam melakukan sesuatu.

Nabi Muhammad merupakan sosok yang selalu istiqamah dalam perkataan dan perbuatannya. Beliau melaksanakan apa yang dikatakannya (walk the talk), menegakkan keputusan yang telah ditetapkan, tidak kompromi terhadap kemunkaran dan kezaliman, tidak goyah oleh godaan dan bujukan diplomatis kaum musyrikin dan musuh-musuh Islam lainnya.

Salah satu contoh sikap istiqamah Rasulullah adalah tidak mau kompromi dalam hal akidah dengan orang-orang kafir. Berkali-kali utusan kaum musyrik datang kepadanya untuk membujuknya agar mau menghentikan dakwahnya. Namun beliau tidak dapat dibujuk dengan berbagai tawaran yang disampaikan para utusan itu.

Salah satu ayat dalam surat Al-Fatihah berbunyi: ihdina al-shirat al-mustaqim (tunjukilah kami jalan yang lurus).

Kata al-mustaqim mempunyai akar kata yang sama dengan istiqamah. Dengan demikian ayat ini dapat juga dipahami sebagai permohonan kepada Allah agar kita tetap berada dalam keistiqamahan.

Terlebih lagi ayat berikutnya menggambarkan tiga kelompok manusia, kelompok yang diberi nikmat dan dua lainnya adalah kelompok yang tersesat dan dimurkai.

Kelompok yang tersesat berarti tidak berada di jalur yang lurus. Pada mulanya mereka berada dalam jalur yang benar, namun tidak istiqamah sehingga tersesat. Sedangkan kelompok yang dimurkai memang tidak pernah berada di dalam jalur yang lurus (istiqamah).

Terapi terhadap ketiga kelompok itu berbeda-beda yaitu:

1. Terhadap kelompok pertama, mereka selalu diingatkan oleh surat Al-Fatihah yang selalu dibaca dalam setiap kali salat. Mereka harus tetap berada di jalur yang benar tersebut.

2. Kelompok kedua, harus kembali kepada jalur yang benar (lurus) dengan meminta ampun kepada Allah, membaca istighfar, dan bertobat, serta berjanji tidak akan mengulangi lagi masuk ke jalur terlarang tersebut.

3. Sedangkan terhadap kelompok yang ketiga, terapinya adalah tobat dan menyatakan diri masuk ke jalur yang benar (masuk Islam) dan senantiasa konsisten dengan keislaman dan keimanannya.

Satu di antara contoh penciptaan konsistensi dalam ajaran Islam adalah proses pelarangan minuman keras.

Setelah ditolerir pada tahapan pertama dengan pendekatan cost and benefit (itsmun wa manfa'ah), kaum Muslim dilarang salat hingga mereka menyadari apa yang mereka katakan.

Artinya, mereka dilarang minum khamar ketika mendekati waktu-waktu shalat. Padahal, jarak antar waktu salat itu cukup dekat sehingga tidak cukup untuk menyadarkan seseorang dari mabuknya.

Di sini tampak salat menjadi semacam warning bagi seorang Muslim untuk tetap istiqamah dalam keimanan dan ketaattan kepada Allah SWT dan hari akhir.

* Eka Oktariani, Fatika Elmani EP, Ainanya Alfatiha, Mahasiswa Prodi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Jambi

Wakil Jaksa Agung Arminsyah Rayakan Ulang Tahun Pernikahan Sebelum Tewas dalam Kecelakaan Maut

Ternyata Segini Harga Mobil Nissan GT-R, Supercar yang Dipakai Wakil Jaksa Agung Saat Kecelakaan

Kehidupan Najwa Shihab Sesungguhnya Terbongkar, Sejak Menikah Sang Ayah Siapkan Rencana Ini untuknya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved