Virus Corona
Cara Penularan Virus Corona Paling Umum yang Perlu Anda Tahu, sudah 1 Juta Lebih Orang Terinfeksi
Informasi tentang cara penularan virus corona ini penting diketahui, apalagi dalam masa-masa penyebaran seperti saat ini.
Informasi tentang cara penularan virus corona ini penting diketahui, apalagi dalam masa-masa penyebaran seperti saat ini.
TRIBUNJAMBI.COM - Anda harus mengetahui cara penularan virus corona secara umum seperti apa.
Hingga Jumat (3/4/2020), lebih dari 1 juta orang di dunia telah terinfeksi virus corona dengan tingkat kematian sekitar 5 persen.
Sejak wabah virus corona terjadi pada akhir Desember 2019, para ahli kesehatan telah menekankan betapa pentingnya mencuci tangan dengan sabun, menyemprotkan disinfektan, dan menutupi mulut dengan lengan saat batuk.
• Terungkapnya Hubungan Rica Andriani dan Awkarin, di Balik Pencopotan Kompol Fahrul Sudiana
• Tingkat Kematian Virus Corona di Jakarta 2 Kali Lipat Melebihi Angka Global, Anies Butuh Bantuan!
• Update Virus Corona 3 April 2020 Pukul 05.00, 1.009.717 Orang Terinfeksi dan 52.855 Meniinggal
Meski demikian, laju penyebaran virus corona membutuhkan upaya yang lebih keras.
Hal ini membuat sejumlah negera mengambil tindakan penguncian dan menerapkan jaga jarak.
Bagaimana sebenarnya virus corona itu menyebar?
Menurut penelitian baru yang diterbitkan dalan The New England Journak of Medicine, para ilmuwan menyebut bahwa partikel aerosol dapat menyebarkan virus corona.
Hal itu mengindikasikan adanya kemungkinan penularan penyakit melalui udara, tetapi dalam kondisi tertentu.
Meski terlihat sama, tetapi partikel aerosol tidak sama dengan tetesan dari pernapasan.
Direktur Medis Mikrobiologi Diagnostik di Rumah Sakit Methodist Houston S. Wesley Long mengatakan, partikel aerosol memiliki ukuran yang jauh lebih kecil.
"Maka partikel dapat melakukan perjalanan jarak jauh dan dapat dengan mudah dihirup ke paru-paru," kata Long, seperti dilansir dari Huffpost, Rabu (1/4/2020).
"Tetesan pernapasan cenderung sekitar 20 kali lebih besar dan berjalan sekitar enam kaki (2 meter) atau kurang sebelum jatuh ke tanah," lanjut dia.
Partikel aerosol mungkin hanya akan ditemukan dalam kondisi tertentu dan memiliki risiko infeksi sangat rendah pada kebanyakan orang.
Namun, penelitian itu menunjukkan bahwa partikel aerosol dapat melayang di udara selama beberapa jam. Hal inilah yang membuat para petugas medis memiliki risiko tinggi akan terpapar virus corona.
