Virus Corona

Di Palembang Seorang Tunawisma Mendadak Terkapar di Swalayan Ternyata Lapar

Akhir-akhir ini banyak orang terkapar di tempat umum sehingga dievakuasi petugas dengan pakaian APD lengkap.

Editor: Heri Prihartono
EPA-EFE/STRINGER CHINA OUT
Dokter merawat pasien virus corona di Wuhan, China 

TRIBUNJAMBI.COM,PALEMBANG - Akhir-akhir ini banyak orang terkapar di tempat umum sehingga dievakuasi petugas dengan  APD lengkap.

Kasus banyak orang terkapar di tempat umum kian mengkhawatirkan di tengah pandemi virus corona.

Terbaru seorang pria tiba-tiba pingsan di Lorong Sikam Jalan DI Panjaitan Kelurahan 16 Ulu Palembang, Rabu (1/4/2020) pukul 11.00

Kejadian tersebut sontak membuat warga yang bermukim di Lorong Sikam panik.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dr Ayus Astoni saat dikonfirmasi mengatakan, kalau orang yang pingsan di Lorong Sikam Plaju tersebut bukan dikarenakan terinfeksi covid-19.

Hal tersebut jelas dr Ayus, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis Rumah Sakit BARI

“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis rumah sakit BARI, saya tegaskan orang tersebut bukan terkena virus corona,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Lebih lanjut dirinya mengatakan setelah mendapatkan informasi mengenai kejadian tersebut, pihaknya langsung menurunkan tim 119 ke lokasi kejadian, dan informasi pertama mereka terima dari pihak kecamatan setempat.

“Yang pingsan itu orang Tunawisma, dari informasi yang diterima orang tersebut bukan warga Palembang, dan saat dievakuasi tidak ada identitas,” ungkapnya.

Ia menegaskan kemungkinan orang tersebut pingsan dikarenakan kekurangan zat gula dalam tubuh.

“Karena statusnya Tunawisma, maka kami lakukan koordinasi dengan Dinas Sosial, untuk penanganan selanjutnya,” katanya.

Kejadian ini sempat heboh dan viral apalagi sekarang lagi maraknya pemberitaan mengenai virus corona, maka dari itu dirinya berharap agar warga tidak usah takut lagi.

“Karena sekarang lagi maraknya pemberitaan mengenai virus corona, jadi asumsi atau pemikiran awal masyarakat menuju kesana , tapi saya tegaskan sekali lagi itu bukan virus corona,” kata dia.

Keterangan RT

Nispu Dunia ketua RT 45 mengatakan memang benar pagi tadi ada seorang lelaki yang pingsan di depan di salah satu rumah warganya.

"Tadi memang benar ada orang dari 7 ulu lewat sini dan tiba-tiba pingsan," ujarnya.

Sementara itu menurut Desti Asnawi, memang tadi ada seorang lelaki yang lewat di depan rumahnya dan berjalan seperti mau pingsan.

"tiba-tiba lelaki itu berkata kalau kepalanya pusing dan setelah saya bertanya kepada lelaki itu kalau dia lapar dan haus, jadi tadi saya sempat memberi lelaki itu uang sebesar RP. 25.000 dan memberinya minum," ujarnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, lelaki itu sempat ingin diberi makanan namun tidak dimakan nya, lelaki itu hanya meminum air putih sebanyak dua botol.

"Kami tadi sempat memberi lelaki itu makan tapi lelaki itu mengatakan kalau kepala nya pusing dan lapar, namun lelaki itu hanya meminum air putih saja dan setelah pergi dan melangkah beberapa langkah lelaki itu pingsan didepan rumah saya," katanya Rabu, (1/4/2020) pukul 17.00 Wib.

Sementara itu beberapa warga sekitar mengatakan kalau mereka tidak mengetahui siapa lelaki itu.

"Kami tidak tahu pak dengan lelaki yang pingsan itu tapi tadi kami sempat melihat lelaki itu pingsan dari arah masjid, kemudian lelaki itu bangun lagi dan pingsan lagi di dekat rumah ibu Desti," ungkap warga.

Lebih lanjut warga mengatakan, lelaki itu pingsan dan terjatuh di depan rumah ibu Desti dari jam 11.30 Wib.

"Kami tidak berani mendekati lelaki itu, jadi kami hanya menunggu petugas medis datang untung menolong lelaki itu, setelah lelaki itu dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 13.30 Wib wilayah kami langsung dibersikan oleh petugas," tutup warga

Tukang Becak Terkapar di Gresik

Gara-gara heboh wabah virus corona di Indonesia, warga dibuat geger dengan penemuan mayat di depan sebuah swalayan.

Para pengunjung toko swalayan di Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, dihebohkan penemuan sesosok mayat laki-laki, Selasa (30/3/2020).

Mayat itu ditemukan tergeletak tanpa mengenakan baju hanya ditutup jarik bermotif batik.

Korban diketahui bernama Jaelani, warga Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban.

Nekat Ngaku ODP Virus Corona Saat Terjaring Razia Satpol PP, Begini Nasib Wanita di Padang Ini!

Cegah Penyebaran Virus Corona di Penjara, 30 Ribu Napi Akan Dibebaskan, Begini Nasib Napi Koruptor?

Imbas Corona, Sri Mulyani: Rupiah Bisa Tembus Rp17.500 - Rp20.000, Pemerintah Tetap Jaga Ekonomi

Korban berusia 51 tahun itu pertama kali ditemukan sekitar pukul 06.30 WIB.

Sehari-hari, korban biasa mangkal di sekitar swalayan dan kawasan Gresik Kota sebagai tukang becak.

Kanit Reskrim Polsek Kebomas, Iptu Suja'i mengatakan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata, malam itu korban baru kembali mengayuh becak dan beristirahat di depan swalayan.

Salah satu petugas keamanan swalayan sempat melihat korban menyapu halaman sekitar pukul 23.00 Wib.

Saat menyapu halaman, korban mengeluh kepalanya sakit. Korban mengaku masuk angin dan tak enak badan.

Korban kembali ke becaknya dan meminum obat pereda sakit kepala cukup banyak.

Setelah minum obat, korban tidur diatas becaknya bersama yang lainnya.

Evakuasi mayat tukang becak di Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Selasa (30/3/2020).
Evakuasi mayat tukang becak di Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Selasa (30/3/2020). (ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM)

Bacaan Niat dan Tata Cata Mengerjakan Aktifitas Mandi Wajib Sesuai Tuntunan Islam

Spoiler Komik One Piece Chapter 976, Pecahnya Perang di Onigashima dan Pembuat Onar yang Berkumpul

Nekat Ngaku ODP Virus Corona Saat Terjaring Razia Satpol PP, Begini Nasib Wanita di Padang Ini!

Cegah Penyebaran Virus Corona di Penjara, 30 Ribu Napi Akan Dibebaskan, Begini Nasib Napi Koruptor?

Saat terbangun, korban kembali menyapu lantai. Namun, kondisinya sudah lemah dan tidak kuat lagi.

"Sempat muntah di dekat becaknya sekitar pukul 05.00 Wib," ucapnya.

Korban saat kembali ke becak. Lalu tertidur di atas becak.

"Mau diajak mangkal becak sama temannya tetapi korban tidak kunjung bangun," terangnya.

Pihaknya langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP.

Petugas dari RSUD Ibnu Sina yang datang ke lokasi melakukan evakuasi dengan standar penanganan covid-19.

Mereka melengkapi dirinya dengan baju Alat pelindung Diri (APD).

Masker dan jas hujan kemudian membawa korban ke rumah sakit.

23 Hari Lagi Jelang Ramadan 1441 H, Doa yang Dianjurkan Dibaca Agar Sampai ke Bulan Suci Tersebut

Cara Dijauhkan Godaan Setan Adalah Dengan Amalan Sunah Diantaranya Puasa Senin Kamis

Secara Mengejutkan Azis Gagap Pamit Dari OVJ, Alasannya Bikin Sedih Penggemar!

Proses evakuasi tersebut sempat menarik perhatian warga sekitar dan pengendara di Jalan Kartini.

Pemandangan ini membuat banyak masyarakat berasumsi bahwa korban terpapar virus corona.

Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo membenarkan kejadian tersebut.

Dari hasil pemeriksaan medis, korban meninggal dunia karena memiliki riwayat penyakit.

Petugas menemukan obat pereda nyeri di sakunya serta keterangan saksi.

Dari pemeriksaan fisik, korban meninggal bukan karena penganiayaan. 

Tidak ada luka dan tanda bekas penganiayaan di tubuh korban.

"Korban meninggal karena sakit. Korban meninggal mendadak bukan karena virus corona atau Covid-19," tutupnya. (wil)

Imbas Corona, Sri Mulyani: Rupiah Bisa Tembus Rp17.500 - Rp20.000, Pemerintah Tetap Jaga Ekonomi

ASN dan Tenaga Kontrak di Universitas Jambi Harus WFH

Miliaran Rupiah Proyek PUPR Mandek

Unja Bentuk Satgas Penanggulangan Covid-19

TIGA Sosok Misterius Selamatkan Prajurit Kopassus, Setelah Sempat Hilang 18 Hari di Hutan Papua

Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Mayat Tukang Becak Ditemukan di Depan Swalayan, Warga Geger Karena Petugas Evakuasi Korban Pakai APD

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved