Virus Corona

Apa Ciri-ciri Corona Tanpa Gejala Umum, dari Kehilangan Indera Perasa hingga Masalah Pencernaan

Perlu diketahui seseorang yang terpapar virus corona atau Covid-19 akan mengalami berbagai macam gejala. Gejala virus corona yang paling umum ialah

Editor: Duanto AS
imdb
Ilustrasi film yang menggambarkan pasien virus corona 

Selanjutnya, kata Desai, virus yang berpindah ke paru-paru, kemungkinan menyebabkan sesak napas, batuk, dan nyeri dada.

Virus kemudian bisa pindah ke aliran darah, di mana demam, berkeringat saat malam, rasa tidak nyaman, dan kelelahan bisa terjadi.

"Itu berarti bahwa beberapa orang mungkin hanya mendapatkan gejala terlokalisasi ke satu wilayah sedangkan yang lain mungkin mendapatkan gejala di semua wilayah," kata Desai.

Gejala yang tidak terkait dengan COVID-19

Menurut Desai, ada beberapa gejala yang sejauh ini belum dikaitkan dengan COVID-19.

"Covid-19 tidak menyebabkan gejala fokal yang mempengaruhi anggota badan (misalnya nyeri kaki kiri), tidak menyebabkan lesi kulit ruam atau ruam (misalnya bisul), dan tidak menyebabkan gejala kronis yang berlangsung selama berbulan-bulan," kata Desai.

Sayangnya, tidak ada yang bisa memprediksi bagaimana virus corona akan berdampak pada seseorang.

Maka dari, pencegahan menjadi lebih penting. ( ciri-ciri corona )

"Sering-seringlah mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir," kata Paz.

"Dan jangan menyentuh wajahmu jika memungkinkan!"

Lebih lanjut, seperti yang dilansir Daily Mirror, inilah 6 gejala ringan virus corona yang juga harus mendapatkan perhatian.

1. Kehilangan indra perasa dan penciuman

Ilustrasi gejala virus corona, kehilangan indra penciuman
Ilustrasi gejala virus corona, kehilangan indra penciuman

Selama beberapa minggu terakhir, Asosiasi Inggris Otorhinolaryngology memperingatkan, kehilangan indra penciuman dan indra perasa mungkin berarti Anda menderita Covid-19.

Spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) merekomendasikan siapa saja yang memiliki gejala seperti itu untuk segera mengisolasi diri.

Telah dikemukakan, fenomena tersebut mungkin disebabkan oleh sel-sel pembunuh virus corona yang hinggap di hidung dan tenggorokan.

"Bukti dari negara lain, titik masuk virus corona seringkali pada daerah mata, hidung dan tenggorokan," kata Asosiasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved